Ada yang pernah merasakan kesetrum? Tahu khan kesetrum? Itu lho, tersengat arus listrik karena kebetulan kamu menyentuh kabel beraliran listrik, atau colokan listrik di dinding, atau juga saat kamu memasang lampu. Hati-hati ya, karena sengatan listrik ini bisa membahayakan jiwa kamu. Tapi pernahkan kamu melihat burung-burung bertengger di kabel listrik tidak mati, lalu jatuh menggelepar ke bumi? Apakah mereka tidak kesetrum juga? Mengapa bisa begitu ya?
Peringatan dini bagi keselamatan jiwa akibat bahaya tersengat listrik sudah sering dipublikasikan lewat brosur PLN beserta kiat aman dalam menggunakan arus listrik di setiap rumah tangga. Selain dampak mematikan karena tersengat arus listrik tegangan tinggi, ternyata arus listrik alias setrum listrik arus lemah juga bermanfaat bagi peningkatan kerja organ tubuh. Manfaat setrum listrik arus lemah untuk meningkatkan kerja organ tubuh sudah dikenal sejak abad ke - 19.
Bahkan jauh sebelum setrum listrik ditemukan di muka bumi ini, ilmu prana sebagai teknik pengobatan dari dunia kedokteran timur khususnya di Tiongkok, mengelola energi biolistrik diyakini bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Saat itu dengan mengalirkan energi prana yang diasosiasikan sebagai setrum listrik ke dalam tubuh, maka pasien yang diterapi akan merasakan getaran-getaran halus bermuatan arus listrik dengan sensasi rasa panas, hangat merasuki tubuhnya karena sistem energi dalam tubuhnya bekerja merespon energi prana.
Demikian halnya dengan energi Reiki yang juga tidak kalah pentingnya dalam penyembuhan penyakit juga menggunakan energi yang ditarik dari alam semesta masuk gerbang energi tubuh manusia yang disebut chakra. Getaran energi reiki inilah yang dirasakan praktisi reiki maupun pasien yang diterapi reiki merasakan seperti adanya getaran setrum listrik arus lemah menyengat masuk kulit lalu bersirkulasi dalam tubuh energinya.
Begitu pentingnya aliran energi yang bersumber dari alam semesta untuk penyembuhan kasus penyakit sekaligus memperbaiki aliran darah dalam tubuh pasien, maka ketika listrik sudah ditemukan oleh Edison, WH Waalshe, ahli bedah kerajaan Inggris sudah menyarankan penggunaan arus listrik untuk mengontrol ritme jantung. Dalam arus lemah, setrum listrik bermanfaat meningkatkan kemampuan otak.
Cohen Kadosh, ahli syaraf dari Universitas Oxford, London mengembangkan teknik stimulasi otak yang disebut transcranial direct stimulation yang memberikan stimulasi listrik 1 miliamper pada bagian parietal lobe selama 20 menit setiap hari selama enam hari. Bagian ini merupakan daerah penting otak untuk pemahaman angka. Terapi ini memang tidak akan membuat orang secerdas Albert Eistein. Namun sebanyak 15 orang relawan terbukti mampu meningkatkan fungsi mental lainnya.
Sebagaimana dikutip dari NDW Litbang Kompas, mereka memecahkan soal-soal lebih cepat daripada sekelompok relawan yang tidak mendapatkan terapi. Kemampuan ini dapat bertahan hingga enam bulan lamanya. Terapi dapat digunakan bagi pasien yang kehilangan kemampuan yang berhubungan dengan angka akibat stroke atau penyakit degeneratif.
0 komentar