Gelombang panas melanda wilayah selatan dan tengah Amerika Serikat dan selama sepekan ini korban jiwa telah mencapai 22 orang. Sementara pakar iklim memprediksi udara panas tak normal ini akan terus berlangsung hingga bulan Agustus 2011 mendatang. Musim kering dan gelombang panas ini juga telah menimbulkan kerusakan lahan pertanian dan mengancam panen gandum wilayah Kansas dan sekitarnya.
Kantor prakiraan cuaca Amerika mengumumkan gelombang panas akan berlangsung hingga Agustus mendatang dan meminta 141 juta penduduk di 24 negara bagian bersiaga untuk menghadapi suhu udara ekstrim yang terus meningkat sejak akhir Mei lalu. Di Philadelphia suhu udara menyentuh 35 derajad celcius dan diperkirakan akan terus meningkat mencapai hingga 43 derajad celcius.
Di Kolombus petugas menyemprotkan air kepada anak-anak serta warga setempat dan walikota Kolombus, Michael Coleman telah menginstruksikan untuk membuka pipa hidran. Sementara di kebun binatang Chicago, petugas memberikan balok-balok es ke delam kandang hewan. Di Kansas, gelombang panas telah mulai menimbulkan keprihatinan dan ancaman terhadap panen gandum.
Gelombang panas berkepanjangan juga mengancam hewan ternak dan di wilayah Dakota selatan dilaporkan 1500 sapi mati. Sementara di Winconsin para peternak mengeluhkan menurunnya produksi susu. Pihak berwenang Amerika mengkhawatirkan bencana gelombang panas maut yang pernah terjadi tahun 1995 dengan korban jiwa akan terulang kembali.
Sumber : AP/USA - In Hot Weather.
0 komentar