Orang yang ingin meraih derajad kesehatan yang prima tentu akan melakukan upaya preventif dengan menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan lebih baik mencegah datangnya penyakit daripada mengobati penyakit setelah jatuh sakit. Dengan kata lain setiap orang berhak memelihara kesehatan diri sendiri dari waktu ke waktu dengan tujuan tidak ingin jatuh sakit. Semuanya bertujuan tetap sehat bugar sepanjang hidup ini. Bagi yang sakit tentu akan mencari upaya penyembuhan dan yang sehat akan berusaha mempertahankan kesehatannya dengan baik, apakah secara medis kedokteran atau penyembuhan alternatif.
Sudah sering dibahas dalam forum lokakarya reiki di kelas, bahwa seseorang yang sudah resmi menjadi praktisi reiki tentu akan rajin melakukan pencegahan penyakit dengan cara praktek self healing reiki. Selain self healing, praktisi reiki juga rajin melakukan grounding yaitu membuang energi penyakit dalam tubuh melalui pembersihan dengan cahaya warna putih terhadap chakra-chakra utama dalam tubuhnya. Setelah grounding dipraktekkan menyeimbangkan chakra utama tubuh perlu juga dilatih. Semuanya ini bertujuan untuk menyeimbangkan jalur energi Ida dan Pinggala terhadap jalur Sushumna yang terletak sepanjang tulang sumsum belakang.
Banyak rekan praktisi reiki sebelum mengenal reiki sudah ada yang jatuh sakit. Namun setelah resmi menjadi praktisi reiki, praktek self healing, meditasi reiki, grounding, healing reiki ke orang lain ternyata gangguan penyakitnya sedikit demi sedikit bisa diatasi. Apalagi setelah dia mau menyembuhkan orang lain lewat penyaluran reiki baik jarak dekat maupun jauh. Apabila seorang praktisi reiki sering menyembuhkan orang lain, dengan sendirinya pula ia akan memperoleh energi penyembuhan reiki yang dia akses dari alam semesta.
Saat seorang praktisi reiki mengakses reiki, maka energi reiki akan masuk lewat chakra mahkotanya lalu mengalir lewat sistem energi tubuhnya keluar lewat chakra telapak tangan kanan dan kiri. Energi reiki ini disalurkan ke orang lain dan membersihkan tubuhnya dari energi negative penyakit. Saat bersamaan praktisi yang sedang mengakses dan menyalurkan reiki ke orang lain apakah tatap muka atau jarak jauh, tubuh energinya juga sedang dibersihkan oleh energi reiki sebagai bonus penyembuhan. Energi yang tertinggal dalam tubuh praktisi reiki ini lah yang selalu menyehatkan tubuhnya.
Praktisi reiki ternyata bukan orang sakti yang bisa juga jatuh sakit apabila dia jarang melakukan langkah-langkah menjaga kesehatan seperti dipaparkan di aline di atas tadi. Jika dia sedang sakit, maka untuk menyembuhkan orang lain juga tidak akan maksimal daya kerja reiki yang dia akses. Hal ini terjadi karena kemampuannya menyalurkan reiki sangat lemah. Bisa juga karena nadi energi praktisi reiki yang bersangkutan mengalami penyumbatan.
Dengan kata lain jika praktisi reiki jatuh sakit, sangat sulit baginya untuk menyembuhkan diri sendiri dibandingkan ketika dia dalam keadaan sehat bugar. Untuk itulah dia perlu pertolongan penyaluran reiki oleh rekan praktisi lainnya. Ibarat tukang cukur yang sering mencukur rambut di kepala orang lain, dia akan kesulitan mencukur rambut di kepalanya sendiri. Singkat kata dia perlu dibantu oleh praktisi lain sebagaimana pengalaman sehat dengan kundalini reiki ketika diminta bantuan distance healing sahabat praktisi reiki lain ketika dirinya sedang tidak fit badannya dan perlu doping energi reiki.
Kalau sudah begitu apa kiat menjaga kesehatan tubuh dari waktu ke waktu untuk terus sehat? Jawabannya singkat.....rajin-rajinlah praktek meditasi. Sebagaimana dikatakan Goldberg, bahwa meditasi akan membuat seseorang mampu meningkatkan kemampuannya menangkal stress, menurunkan tekanan darahnya, menormalkan denyut nadi darahnya, meningkatkan batas daya tahan tubuhnya dari rasa sakit, membuat santai napasnya dan tentu saja membuat pelaku meditasi mampu memusatkan pikirannya dengan baik ( Goldberg, 1997 : 10 ).
Meditasi jika sering dilakukan secara teratur setiap hari sekali pun waktunya tidak lama, sangat baik untuk mendapatkan kesehatan tubuh. Dr. Herbert Benson, seorang cardiologist dan guru besar pada Harvard Medical School, telah banyak melakukan penelitian terhadap dampak Transcendental Meditation ( TM ). Semua yang melakukan meditasi akan merasa nyaman, ketegangan pikiran direduksi, kemampuan menyembuhan diri sendiri yang tiba-tiba muncul dalam dirinya ketika merasa tubuhnya tidak sehat.
Ciptadinata Effendi dalam buku Esoterik menulis betapa pentingnya melakukan meditasi dalam kehidupan keseharian. Orang yang menderita gangguan kesehatan karena batinnya tidak tenang, jiwa gelisah, dendam kesumat, kebencian, iri hati, luka batin dan banyak hal negatif yang membebani hidupnya. Ternyata setelah mempraktekkan meditasi dan memperoleh ketenangan batin, secara perlahan semua keluhan penyakitnya hilang.
Untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuh, di samping mengacu pada pola makan yang sehat juga harus didukung oleh suasana batin yang tenang. Oleh karena itu dalam upaya menyembuhkan diri sendiri, seorang praktisi reiki harus rajin bermeditasi. Dengan meditasi seseorang akan mampu mengubah sikap mental dan selalu berpikiran positif. Dengan meditasi pula sekaligus memberi peluang untuk mengubah persepsi tentang hidup, yaitu mampu memahami tujuan hidup yang sesungguhnya, mampu mengalahkan diri sendiri menuju anak tangga menuju pencerahan diri.
0 komentar