Survei tim mahasiswa pascasarjana dari Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego, Amerika Serikat selama 20 hari pada Agustus 2009 menemukan jumlah sampah plastik di lambung ikan di Pasifik Utara mencapai 9.2 persen. Dua mahasiswa pascasarjana yang tergabung di Scripp Environmental Accurmalation of Plastic Expedition ( Scaplex ), Peter Davison dan Rebecca Asch, memperkirakan ikan di Pasifik Utara menelan 12.00 - 24.000 ton sampah plastik per tahun.
Hal ini dipublikasikan 27 Juni 2011 di jurnal Marine Ecology Progress Series dan dikutip Science Daily pada 1 Juli 2011. Para peneliti mengumpulkan spesimen ikan, air dan sampah di permukaan air laut hingga kedalaman ribuan meter. Sebanyak 140 ton ikan dari 27 spesies dibedah dalam penelitian ini. Bentuk sampah itu lebih kecil dari kuku jari manusia karena itu sulit ditentukan asalnya.
Sampah sebagian besar berasal dari daratan atau dari kapal-kapal yang membuang sampahnya di lautan lepas. Diperkirakan, sampah yang berasal dari daratan sekitar 80% sedangkan 20% berasal dari kapal-kapal. The Great Pacific Garbage Patch memiliki salah satu tingkat tertinggi yang dikenal dari plastik partikulat tersuspensi di atas permukaan air.
Beberapa Fakta mengerikan dari The Great Pacific Garbage Patch adalah, setiap tahun 10% dari 200 milyar pon plastik diproduksi secara global berakhir di laut. Sekarang ada sekitar 46.000 potong sampah plastik yang mengambang di setiap mil dari laut. Di antaranya ada 1.700 mil massa sampah plastik berada di tengah Pasifik Utara dan searah jarum jam bergerak perlahan dari arus laut berbentuk spiral.
Sumber : Science Daily/ICH.
0 komentar