Tujuh spesies baru tikus ditemukan di Luzon, pulau terbesar di Filipina. Hal ini diumumkan Livescience.com, Senin ( 20/06 ). Penemuan spesies baru ini meningkatkan jumlah spesies mamalia di Luzon. Jumlahnya kini 49 spesies, termasuk kelelawar.
Observasi morfologi dan genetika tikus menunjukkan, mereka bagian dari subgenus baru bernama Megapomys, bagian dari Genus Apomys. Tikus ini relatif besar dengan berat 65 - 11- gram dengan panjang ekor sedikit lebih pendek daripada tubuh dan kepala. Dua spesies ditemukan di puncak Tapulao di Pegunungan Zambales.
Selanjutnya dua spesies ditemukan di puncak Gunung Banahaw ( gunung api aktif ), dua spesies di Pegunungan Mingan dan satu spesies di Gunung Sierra Madre. " Ini adalah tikus kecil yang hidup di hutan di pegunungan. Meski jumlahnya melimpah, mereka menghindari manusia dan jarang menyebabkan bahaya, " kata Lawrence Heaney, pimpinan proyek Field Museum di Chicago.
Sumber Livescience mengutip pernyataan Lawrence Heaney yang mengatakan, " Mereka makan cacing dan biji-bijian, " katanya. Selanjutnya hasil temuan itu dipublikasikan Mei 2011 di jurnal Fieldiana. Petugas dan peneliti Filipina sepakat penemuan ini menjadi alasan untuk melindungi hutan dari penebangan, ekspansi pertanian dan pertambangan ilegal.
Pemerintah dan peneliti Filipina mengatakan tempat-tempat penemuan tikus itu harus dilindungi dari proses penebangan liar, perluasan lahan pertanian, dan penambangan liar karena menjadi habitat hidup mereka.
" Meskipun ukurannya kecil, binatang ini merupakan bagian dari keanekaragaman biologi kami yang membentuk dasar ekosistem yang sehat," kata direktur eksekutif konservasi Filipina-Internasional, Romeo-Trono.
Sumber : GeoWeek.
0 komentar