ON LINE

Followers

SEGO GURIH ALIAS SEGO LIWET MAKANAN KHAS SOLO.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Jumat, 29 Juli 2011

Panggil saya Yu Djum saja. Satu setengah bulan lalu sehat dengan kundalini reiki berjumpa kembali dengannya di ujung jalan Sidoluhur Laweyan Solo. Saat itu hari masih pagi sekitar jam 05.00 namun Yu Djum sudah sibuk menata diri dengan menggelar dagangan nasi liwetnya. Nasi liwet atau wong Solo menyebutnya sego liwet merupakan kuliner khas Solo yang sudah ada sejak puluhan tahun silam.



Dengan mengambil lokasi berdagang di ujung jalan Sidoluhur Laweyan Solo, seperti biasa dia menata dagangannya di atas meja kecil yang dialasi serbet putih tempat dia menaruh baskom berisi nasi liwet. Di dekatnya ada panci blurik berisi sayur labu yang diiris-iris kecil berkubang jadi satu dengan kuah sayur labu warna orange muda. Yu Djum memang sudah lama berjualan sego liwet di ujung jalan Sidoluhur Laweyan Solo, menggantikan penjual sego liwet ideran yang sekarang sudah pensiun dari berjualan keliling yang dulu sering berjualan di kampung batik Laweyan



Lokasi berdagang Yu Djum ada di kawasan Kampung Batik Laweyan Solo tepatnya di Kampung Jagalan Laweyan. Dia berdagang di emperan toko milik mantan pengusaha tenun yang di kampung Jagalan Laweyan disebut dengan Bu Priyo Pedan. Ya...memang dari Desa Pedan Klaten inilah Bu Priyo berasal karena itulah warga menyebutnya dengan sebutan Bu Priyo Pedan. Ketika ditanya sudah berapa lama Yu Djum berdagang sego liwet, dia menjawab singkat sudah cukup lama.



Seperti pagi itu ketika dijumpai di tempat usahanya, Yu Djum sudah siap melayani pembeli sego liwetnya. Rata-rata pembelinya berasal dari kampung Jagalan dan Klaseman bahkan Lorpasar Laweyan. Ketika ditanya apa keistimewaan sego liwetnya, Yu Djum menjawab bahwa cita rasa yang dimiliki nasi liwet Solo ada pada kumutnya yang membungkus suwiran ayam muda yang dipadu dengan kuah sayur labu. Nasi liwet atau orang Solo menyebutnya dengan istilah sego liwet dalam proses pembuatannya memerlukan kesabaran saat menanak nasi yang dicampur dengan santan.


Nasi liwet alias sego liwet makanan khas Solo. Biasanya sego liwet dihidangkan di atas lembaran daun pisang berteman dengan suwiran ayam dan telur ayam kampung.


Saat menjelaskan urutan menanak nasi liwet, proses pembuatan nasi liwet dimulai dengan menanak beras yang sudah dicuci bersih lebih dulu, lalu airnya ditiriskan. Beras cucian bersih lalu dicampur dengan santan dan kaldu ayam sebagai pengganti air. Campuran beras yang dilumuri santan dan kaldu ayam lalu dikukus sampai matang. Makanya tidak mengherankan ketika nasi sudah masak rasanya sangat gurih dan lezat. Penyajian sego liwet Yu Djum pun sangat sederhana. Dia membungkus sego liwetnya dengan daun pisang.



Sebagai peneman sego liwet kuah sayur labu cukup dimasukkan ke dalam plastik jika pembeli ingin membawanya pulang. Jika ingin dimakan di tempat, pincuk dari daun pisang sudah disiapkan Yu Djum untuk dipakai membungkus sego liwet. Pincuk adalah lembaran daun pisang yang ditekuk di bagian ujungnya lalu ditusuk pakai lidi sehingga membentuk ujung mengerucut. Pincuk inilah piring tradisional habis pakai sebagai pengganti piring sungguhan.



Untuk mendapatkan cita rasa khas sego liwet Solo, peralatan masak pun saat ini cukup istimewa. Agar cita rasa dan aroma sego liwet yang tiada duanya, nasi liwet harus dimasak dengan ketel sebagai penanak nasi untuk menghasilkan rasa aroma khas sego liwet. Sekalipun ada peralatan masak dengan kompor gas, memasak sego liwet dengan kayu bakar atau arang bakar akan sangat jauh istimewa menghasilkan rasa gurih yang khas yang tidak akan ditemui jika menggunakan peralatan masak modern seperti kompor gas.



Nasi liwet atau sego liwet seingkali disajikan dengan menggunakan daun pisang yang ditekuk berbentuk segitiga, sebagai pengganti piring agar dengan menggunakan daun pisang ini, aroma khas sego liwet akan tercium. Di Solo memang banyak penjual nasi liwet yang berjualan di emperan toko bahkan ada yang dijajakan berkeliling kampung menggunakan sepeda atau berjalan kaki yang dilakukan oleh Mbok-mbok penjual sego liwet.



Saat ini harga rata-rata sego liwet cukup murah meriah bagi penggemarnya. Untuk lauk sederhana misalnya dengan irisan suwiran daging ayam plus sayur labu, harga cipatok Rp. 4000,- Jika menggunakan menu tambahan seperti dada mentok atau telur bebek atau telur ayam kampung, tentu harga sedikit mahal tergantung dari jenis lauk yang dipesan. Yu Djum sendiri tidak mematok harga mahal karena tau bahwa konsumennya berasal dari kalangan buruh batik Laweyan yang penghasilan perharinya saja sekitar Rp. 20.000,- dari usaha memburuh batik.



Dengan berjualan sego liwet inilah Yu Djum menghidupi keluarganya. Dan dengan sego liwet inilah pendatang baru yang sekarang bermukim di Solo untuk sekolah, kuliah dan bekerja akan mengetahui bahwa di Solo ada nasi yang sangat gurih mengandung santan kental putih di mana wong Solo menyebutnya dengan sego liwet sebagai salah satu andalan khas makanan wong Solo. Melalui sego liwetlah pesona kota Solo sebagai kota tujuan wisata tidak akan lengkap jika setiap wisatawan yang berkunjung belum menikmati sego liwet. Ya sego liwet dapat dinikmati oleh semua kalangan baik yang berasal sari Solo sendiri atau pun pendatang baru yang bermukin di Solo.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.