Serbia mengekstradisi tersangka penjahat perang Serbia - Bosnia, Ratko Mladic ke Mahkamah Kejahatan Internasional di Deh Haag Belanda, Selasa ( 31/6 ). Mladic semula menolak di-ekstradisi ke Den Haag karena ia tidak mengakui Mahkamah Pengadilan Internasional tersebut. Pesawat yang menerbangkan tersangka penjahat perang Serbia - Bosnia itu lepas landas dari bandara Beograd, Serbia hari Selasa waktu setempat.
Pengadilan kejahatan perang Serbia menolak permohonan dari pengacara Mladic untuk menghentikan ekstradisi dengan alasan kesehatan. Mladic 69 tahun, didakwa atas serangkaian kejahatan perang di negara bekas Yugoslavia. Perbuatan yang dituduhkan ke Mladic menyangkut tindakan dia atas genosida atau pembersihan etnis di Sarajevo dan pembunuhan 8 ribu warga muslim Bosnia serta anak-anak di kota Srebrenica. Selain tragedi Srebrenica, yang merupakan kejahatan perang paling mengerikan di Eropa sejak Perang Dunia II, Jenderal Mladic juga didakwa atas pengepungan kota Sarajevo sejak Mei 1992. Selama kota tersebut dikepung, sekitar 10.000 orang terbunuh.
Mladic ditangkap hari Kamis lalu di sebuah rumah pertanian milik sepupunya yang tidak terawat di wilayah Serbia Utara. Penangkapan Mladic menuai protes para pendukungnya dari kelompok ultra nasionalis Serbia. Sebelum diekstradisi, Mladic diizinkan mengunjungi makam putrinya, Ana yang tewas bunuh diri dengan menggunakan pistol ayahnya. Penangkapan Mladic dinilai sebagai langkah maju Serbia untuk bisa bergabung dengan Eropa.
Sumber : World/Reuters/Serbia in Mladic Plane's departure to Den Haag.
0 komentar