Sebuah kapal pesiar mewah di Papenburg Jerman harus berjuang melewati celah sempit sebelum sampai ke laut lepas untuk melakukan pelayaran perdananya, Sabtu ( 2/07 ). Kapal pesiar raksasa itu harus bermanuver dengan bergerak mundur dari galangan kapal dan melewati sungai Ems yang berliku alurnya untuk sampai ke laut lepas. Manuver kapal pesiar raksasa yang diberi nama Celebrity Silhouette itu sempat menimbulkan kehebohan di sekitar galangan kapal di Papenburg, Jerman.
Kapal selebar 36 koma 88 meter itu harus melewati pintu galangan yang hanya memiliki lebar 38 koma 09 meter atau hanya sekitar 1 meter lebih lebar dari badan kapal. Setelah berhasil keluar melalui celah sempit itu, kapten kapal dengan hati-hati mengarahkannya melewati sungai Ems yang berliku dengan bantuan kapal penarik. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kapal pesiar tersebut bergerak hanya dengan kecepatan 4 mil perjam, hingga memerlukan waktu 12 jam untuk dapat melewati jalur sempit sepanjang 26 mil.
Saat peluncuran kapal pesiar mewah ini, cuaca di lokasi galangan sangat cerah dan membantu memudahkan upaya kapten kapal untuk mengarahkan ke laut lepas. Akhirnya kapal mewah bernilai 801 juta dolar itu keluar dari celah tanpa menimbulkan goresan pada badan kapal. Selanjutnya kapal pesiar raksasa itu akan melanjutkan pelayaran ke Emshaven Belanda untuk mendapatkan sentuhan akhir sebelum nantinya bertolak ke Hamburg dan secara resmi diluncurkan tanggal 21 Juli mendatang.
Peluncuran kapal pesiar ini merupakan kelanjutan peluncuran kapal pesiar mewah lain dari galangan kapal Papenburg. Kapal pesiar mewah itu bernama Celebrity Eclipse saat diluncurkan tahun 2010. Pada 26 Februari 2002 lalu, salah satu kapal pesanan Indonesia dari galangan kapal Jos L Meyer GmbH, Papenburg, Jerman diserahterimakan kepada pemerintah Indonesia. Kapal penumpang itu diberi nama KM Nggapulu, nama salah satu puncak Gunung Jayawijaya, Irian Jaya.
Penyerahan kapal dilakukan pimpinan galangan kapal Jos L Meyer, Bernard Meyer kepada pemerintah Indonesia yang dalam hal ini diwakili Dubes RI untuk Jerman, Rahardjo Jamtomo disaksikan sejumlah pejabat. Ikut dalam rombongan tersebut wartawan Sinar Harapan, Krisman Kaban, yang sekaligus menuliskan laporannya berikut ini.
PAPENBURG – Galangan kapal Jos L Meyer GmbH yang berlokasi di Papenburg, Jerman, sangat jauh dari kesan sebuah industri galangan kapal, sebagaimana layaknya sebuah galangan kapal di Indonesia. Tidak ada tumpukan besi-besi bekas yang semrawut ataupun penempatan bahan baku atau material pembangunan kapal yang berserakan.
Hamparan lahan pertanian tampak sangat luas seperti lahan kentang, jagung dan agroindustri di sekitar galangan membuat suasana industri galangan ini tak ibarat sebuah gudang raksasa, terutama bila dipandang dari kejauhan. Berlokasi di dipinggiran Sungai Ems yang airnya cukup jernih dan bersih. Tak jauh dari situ terdapat pula kawasan permukiman penduduk yang rumahnya dibangun tertata rapi atau jauh dari kesan padat.
Bangunan rumah rata-rata tipe cukup besar dan sebagian besar bangunan dibuat dari bata berwarna coklat, sehingga menambah indah dipandang. Di situlah galangan kapal Jos L Meyer membangun kapal-kapal besar maupun kecil yang dipesan dari sejumlah negara. Dari sisi kinerja, galangan kapal yang letaknya di kota kecamatan Papenburg, Jerman bagian utara ini tergolong industri besar. Juga tergolong produktif dibanding galangan kapal serupa di seluruh negara Jerman.
Sumber : World/Reuters/Germany - Big Squeeze Ship.
0 komentar