Berita seputar kecelakaan tambang batubara kembali terjadi di Guangxi Zhuang China, Minggu ( 03/07). Tiga penambang tewas dan 19 lainnya masih terjebak di bawah tanah. Musibah runtuhnya tambang batubara terjadi setelah hujan lebat turun dalam beberapa minggu terakhir.
Seratus anggota tim penyelamat mulai membersihkan lumpur sejak malam kemaren. Mereka menggunakan pompa untuk menetralkan gas dalam pertambangan yang mudah meledak. Terlihat ukuran puing-puing reruntuhan sangat besar sehingga menyulitkan upaya evakuasi tim penyelamat yang menggunakan sekop.
Jika kondisi mulai membaik, otoritas lokal akan mengirimkan tim penyelamat lebih banyak lagi. Kepala biro keselamatan Meng Qingguan mengungkapkan, pertambangan batubara di wilayah tersebut berpotensi memicu bencana geologi. Mengingat hujan deras masih turun dalam beberapa hari terakhir, akan memperburuk kondisi pertambangan yang mudah runtuh. Tercatat curah hujan di Heshan sudah melampaui tiga sentimeter.
Dengan curah hujan yang sudah melampaui tiga sentimeter, jelas kondisi tersebut sangat berbahaya bagi tim penyelamat yang ada di kedalaman 390 meter di bawah tanah. Ledakan gas, banjir dan kebakaran tercatat sebagai bencana paling mematikan di China. Tahun lalu lebih dari 2400 penambang tewas. Jumlah tersebut sedikit lebih kecil dibandingkan jumlah korban tahun sebelumnya.
Sumber : Reuters/China Mine Accident.
0 komentar