Kelompok pemberontak Libya yang berbasis di kota Benghazi, memperbaiki senjata-senjata yang rusak untuk digunakan kembali dalam perlawanan menentang pasukan Khadafi, Sabtu ( 02/7 ). Mereka membersihkan, memperbaiki, membongkar dan merombak senjata yang rusak untuk dijadikan model senjata baru. Terkadang mereka mendaur ulang suku cadang dari senjata yang telah rusak untuk dibuat senjata baru.
Pemimpin bengkel pebaikan senjata, Said Urfelly menyatakan, " Para sukarelawan itu merupakan pahlawan yang bekerja di belakang layar untuk mendukung para pejuang yang maju ke medan pertempuran, " katanya. Tanpa keberadaan mereka, para pejuang akan kesulitan melakukan perlawanan terhadap pasukan Khadafi yang memiliki persenjataan berat. Sebagian besar senjata yang diperbaiki berasal dari gudang amunisi Al - Rajma di sebelah selatan Benghazi yang tiga bulan lalu diledakkan sekelompok orang tidak dikenal.
Para sukarelawan berhasil memperbaiki bahkan memodifikasi senjata-senjata tersebut hingga berfungsi lebih baik dari aslinya. Mereka mendapatkan keahlian memperbaiki senjata dari sejumlah mantan personil militer yang membelot dari kubu Khadafi untuk bergabung dengan pasukan pemberontak. Memang pasokan senjata bagi pihak oposisi saat ini dikabarkan terus menipis.
Bahkan beberapa pengrajin setempat mengaku membuat senjata sendiri secara otodidak. "Ini pertama kalinya saya membuat alat tempur ini. Saya juga belajar untuk membuat senjata lain, dan mudah-mudahan semua berjalan lancar," ucap Sadiq Mubakar Krain seperti dikutip Daily Mail, Rabu (13/7/2011). Bengkel senjata ini juga dimaksudkan untuk membangun senjata otomatis dan senjata anti-pesawat. Semuanya akan diletakkan di atas sebuah truk yang sudah dimodifakasi.
Sumber : Reuters/Libya in Weapons Reparation in Misrata.Photo Reuters.
0 komentar