Melihat tayangan dokumenter televisi tentang banjir Sungai Bengawan Solo yang telah meluap sejak Jum'at 30/1/09, ternyata luapannya juga berpengaruh kepada Bengawan Madiun, yaitu sungai yang mengalir melewati Madiun lalu bersatu dengan Bengawan Solo untuk seterusnya alirannya masuk Jawa Timur dan bermuara di Laut Jawa. Sebelum masuk Madiun aliran sungai Madiun ini melewati Ponorogo, sebuah kabupaten tingkat 2 di Jawa Timur bagian barat bertetangga dengan Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah.
Menyebut kota Ponorogo tentu akan dikaitkan dengan kesenian Reog Ponorogo dan nama sebuah pesantren terkenal di daerah ini, yaitu Pesantren Modern Gontor. Di kota Ponorogo Anda akan menjumpai Pondok Pesantren Gontor yang sudah terkenal hingga seantero tanah air Indonesia. Selain disebut kota pesantren, Ponorogo juga dikenal dengan kesenian tradisionalnya berupa Reog Ponorogo. Saat ini upaya melestarikan budaya leluhur yang memiliki nilai-nilai hakiki seperti budaya Reog Ponorogo hingga kini terus ditumbuh kembangkan dalam berbagai perhelatan.
Setiap tahun tatkala memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu ada pawai pembangunan melintas di jalan utama kota Ponorogo berupa atraksi iring-iringan Reog Ponorogo. Ketika era tahun 70 an pawai pembangunan di kota tempat tinggal sehat dengan reiki pun, yaitu kota Solo, juga menyuguhkan atraksi Reog Ponorogo dalam arak-arakan pawai pembangunan. Ada dua kelompok kesenian Reog didatangkan langsung dari Ponorogo. Iring-iringan pawai ini melintas Jalan Slamet Riyadi mulai dari Lapangan Kota Barat dan berakhir di Alun-alun Lor.
Dalam pawai pembangunan itu Reog Ponorogo mengawali parade pawai. Kelompok kesenian reog satunya lagi menutup pawai di akhir devile. Nah atraksi Reog Ponorogo inilah selalu menampilkan figur Warok dan Bujang Ganong dalam atraksinya. Figur pelaku Reog Ponorogo, saya sebut Warok adalah pemimpin, guru, ksatria dalam kehidupan sesungguhnya masih relevan dengan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat saat ini.
- Seni Reog Ponorogo ini,menurut beberapa sumber, tercipta karena kegelisahan Ki Ageng Kutu menyaksikan kesewenangan dan korupsi yang terjadi pada pemerintahan Majapahit yang dipimpin Raja Kertabhumi pada abad 15.
Warok bukanlah orang yang takabur tetapi orang yang mempunyai tekad suci, siap memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih seperti dalam upacara perhelatan pernikahan. Pada upacara perayaan pernikahan Warok melambangkan penuntun dalam kebajikan bagi dua insan yang telah sepakat menyatukan diri , sepikiran dalam mengarungi bahtera kehidupan yang sesungguhnya.
Selain Warok dalam upacara perhelatan pernikahan ada figur Bujang Ganong atau Patih merupakan sosok yang memiliki tugas sebagai Dampu Lawang atau Benteng Negara yang bertugas menjaga dan menggempur musuh. Maka ketika Raja dan Ratu sehari ini telah sampai dalam singgasananya, Bujang Ganong ini pun bersukacita.
Guna melestarikan budaya leluhur yang berkembang turun temurun dan menjadi satu penyangga kehidupan masyarakat di Kabupaten Ponorogo, pemerintah daerah memprogamkan budaya ini dalam kurikulum sekolah sejak sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
Untuk mencapai Ponorogo akses jalan terdekat lewat mana ya? Untuk menuju kota Ponorogo sebuah kota kabupaten yang terletak di kaki Gunung Wilis ini, ada banyak jalan menuju kota ini. Anda bisa lewat Madiun, Pacitan, Trenggalek, Magetan, Ngawi dan Wonogiri. Dengan berkunjung ke Ponorogo, Anda bisa belajar tentang falsafah hidup melalui kesenian Reog dan Warok.
0 komentar