Bagi Anda semua sahabat sehat dengan kundalini reiki yang gemar membaca komik tentu sudah tidak asing lagi dengan tokoh Lentera Hijau. Dia adalah tokoh komik yang mempunyai cincin ajaib yang dapat mengeluarkan cahaya hijau yang memberinya kekuatan super. Dengan cincinnya ini Lentera Hijau mengalahkan musuh-musuhnya. Dia bertarung melawan musuh untuk membela kebenaran.
Dalam kehidupan nyata tokoh Lentera Hijau ini dimainkan oleh moluska kecil alias keong mungil. Sebuah moluska kecil yang ada di pantai berkarang wilayah Selandia Baru dan Australia sepertinya juga memiliki kekuatan Lentera Hijau. Keong mungil ini mempunyai kemampuan memancarkan cahaya hijau dari balik cangkangnya.
Dengan ukuran tubuh sekitar 21,5 milimeter, keong mungil ini mampu mengejutkan predatornya hanya dengan mengeluarkan cahaya hijau. Dalam waktu relatif singkat begitu cahaya hijau ini dipancarkan ke lawan, sang lawan akan silau dan secepat kilat keong mungil akan bersembunyi ke dalam cangkangnya.
Kemampuan Hinea brasiliana nama ilmiah keong mungil itu telah mengundang perhatian sejumlah peneliti. Mereka sangat kagum dengan kekuatan pancaran cahaya hijau yang bisa terlihat dari balik cangkang keong. Ada rahasia apa di balik kekuatan keong mungil itu yang tiba-tiba muncul di saat kondisi genting dan mengancam keselamatan keong mungil itu?
Ternyata cangkang keong ini berfungsi sebagai lensa yang memperkuat sekaligus memancarkan cahaya sedemikian rupa sehingga membuat cangkang bersinar bak disinari lampu neon.Cahaya yang muncul melalui cangkang keong itu membuat keong kelihatan lebih besar dari aslinya bagaikan keong raksasa. Dalam istilah dunia pewayangan keong kecil itu ibarat di Sri Khresna yang bertubuh kecil lalu bertriwikrama menjadi raksasa sebesar gunung yang siap menelan Kurawa termasuk gurunya yaitu Resi Dorna. Cerita ini bisa dibaca penikmat komik dalam cerita Mahabharata serial Khresna Duto karangan R.A Koesasih.
Karena keong kecil terlihat lebih besar dari aslinya saat bertriwikrama, membuat takut kepiting ataupun udang yang berniat memangsa mereka. Para peneliti juga menemukan bahwa sinar berwarna merah ataupun biru ternyata pancarannya tak mampu menembus cangkang keong. Fenomena itu hanya terjadi dengan cahaya berwarna biru kehijauan yang diproduksi oleh keong bersangkutan.
Sumber : GeoWeek.
0 komentar