Mari
kita bandingkan konsumsi ikan orang Jepang dengan Indonesia. Jepang
negara di Asia Timur, tingkat konsumsi rata-rata ikan yang dimakannya
adalah 60 kilogram per orang per tahun. Sementara orang Indonesia hanya
mengonsumsi ikan di bawah 30 kilogram per orang per tahun. Dengan
tingkat konsumsi ikan yang cukup banyak oleh orang Jepang itu, apakah
hal itu memengaruhi perbedaan daya pikir orang Jepang dan Indonesia ?
Bisa
jadi demikian. Sebab, orang Jepang memang dikenal memiliki rata-rata
tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan orang Asia lainnya. Selain
itu, orang Jepang dikenal tetap sehat dan mempunyai gairah hidup tinggi
hingga tua. Demikian paparan Gerai Fit 19/3 menyoroti perilaku orang
Jepang dalam mengonsumsi ikan dalam menu hariannya.
Konsumsi ikan yang begitu besar di Jepang sejalan dengan daya kreatif di negara Jepang. Maklum, ikan merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh omega- 3. Di dalam omega- 3 terkandung zat seperti ALA, EPA dan DHA.
Lalu
manfaat apa yang bisa diperoleh orang Jepang dari mengonsumi ikan dalam
menu hariannya? Apa hubungan antara zat-zat tersebut dan kecerdasan
otak ? Perlu diketahui di antara zat-zat tersebut yang paling bermanfaat
secara langsung untuk otak adalah DHA.
Hal
ini dikarenakan sekitar 60 persen dari seluruh asam lemak pada otak
merupakan DHA. Zat ini terutama terkonsentrasi di daerah otak yang
bertanggungjawab kepada kemampuan berpikir kompleks dan konsentrasi.
Dengan kata lain DHA adalah stuktur utama lemak di dalam otak dan retina
mata, dengan komposisi mencapai 97 persen dari lemak omega-3 di dalam
otak dan sampai 93 persen dari lemak omega-3 dalam retina.
DHA
juga merupakan komponen penting pada jantung. D HA juga membentuk
sekitar 30 persen struktur lemak di dalam bagian abu-abu otak. Zat ini
juga memegang peranan penting pada fungsi dan perkembangan visual bayi.
Beberapa sumber makanan yang mengandung DHA, antara lain alga, lemak
ikan dan minyak ikan. ( Gerai Fit ).
0 komentar