BUKTI ILMIAH
Kini
upaya kembali ke asal itu semakin mendapat penegasan ilmiah. Hasil
penelitian terhadap 44.500 responden di Inggris dan Skotlandia
menunjukkan, mereka yang hanya mengonsumsi pangan nabati 32 persen lebih
rendah kemungkinannya untuk meninggal atau dirawat di rumah sakit
akibat gangguan jantung dibandingkan pengonsumsi hewani.
Di
Inggris 94.000 orang meninggal karena masalah jantung setiap tahun.
Sementara di Indonesia, penyakit kardiovaskular juga menjadi pembunuh
nomer satu. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2007, penyakit kardiovaskular
menjadi penyebab 36,2 persen kematian, terdiri atas stroke ( 26,9 persen
) dan penyakit jantung koroner ( 9,3 persen ).
Disebut
penyakit kardiovaskular karena mencakup gangguan pemicu penyakit
jantung ( kardio ) dan pembuluh darah ( vaskular ). Organisasi Kesehatan
Dunia ( WHO ) dan beberapa situs kesehatan mengaitkan kardiovaskular
dengan penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular dan penyakit
vaskular perifer. Masalah muncul bila aliran darah dari jantung
terhambat timbunan lemak atau pelak di pembuluh darah.
Dalam
studi di atas, para ilmuwan dari Universitas Oxford menganalisis data
dari 15.100 vegetarian dan 29.400 orang yang makan daging dan ikan.
Selama 11 tahun, 169 responden meninggal dunia karena gangguan jantung
dan 1.066 responden dirawat di rumah sakit. Sebagian besar yang
meninggal dan sakit itu menyantap daging dan ikan.
"
Pesan utama dari temuan ini adalah pola makan sangat penting dan sangat
menentukan kualitas kesehatan kita, " kata Francesca Crowe, anggota
tim penelitian.
Sumber tulisan : Laporan Iptek/Agnes Aristiarini.
0 komentar