Susunan
bentuk, fungsi organik, budaya dan pola makan menjadi bukti bahwa
makanan normal manusia adalah sayuran seperti kera dan primata. Gigi
taring kita tidak berkembang karena manusia ditakdirkan untuk tidak
berebut makanan dengan karnivora dan binatang buas lainnya. Charles Darwin dalam On the Origin of Species by Means of Natural Selection, 1859.
Meski
tidak ada bukti bahwa Charles Darwin adalah seorang vegetarian, bapak
teori evolusi ini amat dihormati kalangan vegetarian karena
penghargaannya terhadap kehidupan. Darwin menyimpulkan mahkluk hidup
mengalami perubahan dalam waktu panjang untuk bertahan menghadapi
proses seleksi alam.
PEMAKAN TUMBUHAN.
Terminologi
vegetarian muncul dari British Vegetarian Society pada pertengahan
1800-an. Berakar dari bahasa Latin, kata vegetarian merujuk pada arti
sumber kehidupan. Sebelumnya, mereka yang hanya makan tumbuhan sering
disebut pythagoreans, merujuk matematikawan Yunani, Pythagoras, yang
juga menganut vegetarian.
Menurut
para antropolog, manusia pada masa-masa sangat awal menyantap
tumbuh-tumbuhan dan bervariasi ketika mereka mulai mengenal api.
Pandangan ini didukung sistem sistem pencernaan manusia yang lebih mirip
herbivora daripada karnovora. Untuk mencerna daging secara sempurna,
manusia membutuhkan waktu lima hari dan makanan nabati cukup 1,5 hari.
Data
lain yang mendukung adalah masyarakat yang gemar makan daging lebih
sering terkena penyakit kardiovaskular dan kanker dibandingkan kelompok
masyarakat pemakan tumbuhan. Namun, kristenisasi dan kekaisaran Roma
membuat aliran vegetarian hampir hilang dari Eropa. Beberapa ordo
pendeta pada abad pertengahan melarang anggotanya mengonsumsi daging
sebagai kaul hidup sederhana, tetapi mereka diperbolehkan makan ikan
atau pescetarian.
Vegetarianisme
kembali marak di Eropa pada zaman Renaisans dan makin menyebar pada
abad ke 19-20. Menurut data Mintel 2006, persentase penganut vegetarian
di Barat mencapai 0.5-4 persen dari populasi.
Sumber tulisan : Laporan Iptek/Agnes Aristiarini.
0 komentar