Selama
ini berdasarkan riset, konsumsi antioksidan mengurangi risiko terkena
stroke dan demensia ( kepikunan ). Namun, penelitian terbaru di jurnal
Neurology, Rabu ( 20/2 ) menunjukkan, kebalikannya bahwa konsumsi
antioksidan tak memengaruhi risiko stroke dan demensia. Penelitian ini
dilakukan pada 5.500 orang berusia lebih dari 55 tahun di Belanda.

- Antioksidan yang terdapat pada buah segar selama ini diyakini mampu mengurangi sejumlah risiko gangguan kesehatan. Namun tidak semua antioksidan mampu mengurangi risiko stroke dan demensia. Peneliti juga menemukan mereka yang mengonsumsi antioksidan paling banyak sebenarnya juga memiliki risiko stroke dan demensia.
Tingginya kadar antioksidan dalam tubuh penderita stroke atau demensia itu diduga akibat tingginya konsumsi teh dan kopi. Kedua jenis minuman itu mengandung antioksidan yang disebut flyvonoid. Karena itu, oksidan yang dikonsumsi jadi penting.
Ini
didukung penelitian sebelumnya dengan responden sama, yaitu konsumsi
vitamin E tinggi menurunkan risiko demensia dan konsumsi vitamin tinggi
menurunkan risiko stroke. Kedua jenis vitamin itu termasuk antioksidan.
Ini juga didukung riset lain yang menunjukkan orang yang banyak
mengonsumsi antioksidan dari buah, sayur dan kacang-kacangan memiliki
anti-stroke dan demensia lebih rendah. Anda ingin sehat tentunya?
( My
Health News Daily/MZW/ Ilustrasi Foto : Thinkstock).
0 komentar