Keindahan
sebuah kota ditentukan oleh tata letak kota yang mendukung adanya ruang
hijau bagi warga untuk melepaskan lelah. Istilah kerennya ada taman
kota yang menaungi warga dari sengatan teriknya sinar matahari di siang
hari bolong. Selain ada taman kota yang rindang dedaunannya, lalu
lintas juga tertib jalannya sehingga pejalan kaki yang lewat di trotoar
merasa aman menapakkan kakinya berjalan.
Langkah
kaki akan terasa nyaman saat melangkah dan mata melihat indahnya taman
kota yang dipelihara dengan cermat oleh petugas taman kota. Ada rumput
liar tumbuh sedikit lalu dipangkas, tanaman yang merambat ke kabel
listrik dipotong sehingga tidak membahayakan saat ada angin kencang
menerpa dahan pohon. Pendek kata petugas kebersihan taman kota sudah
tahu tugasnya kapan kumpulan semak belukar liar segera dibersihkan.
Domba
jenis Breton kecil dan disebut Ouessant ini memang dikaryakan untuk
membersihkan taman kota dan menjadi alternatif pengganti mesin pembersih
taman. Mesin pemangkas rumput memerlukan bensin, sementara domba Breton
bekerja tidak perlu bensin sebagai bahan bakarnya. Ia hanya perlu
rumput dan semak-semak sebagai bahan makanan.
Para
pejabat kota Paris sebelumnya pernah mencoba mempekerjakan keledai
untuk menghabiskan rumput, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Setelah
diuji coba tampaknya domba lebih cocok melakukan pembersihan rumput dan
semak belukar yang ada di taman kota. Rene Dutrey, seorang pejabat di
bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, menjelaskan bahwa biaya
untuk membeli domba itu sebesar 335 dollar AS atau sekitar Rp 3,2 juta.
Domba-domba
itu akan bekerja di taman itu hingga Oktober mendatang. Untuk menjaga
dari gangguan anjing liar, domba-domba itu dilindungi dengan pagar
beraliran listrik. " Program juru kebersihan berkaki empat ini bukan
rencana jangka pendek, " ujar Rene Dutrey yang menghimbau penduduk Paris
mau melihat para pekerja berkaki empat ini bekerja. ( UPI ).
0 komentar