Saat
kita dulu duduk di sekolah lanjutan pertama dikenalkan dengan pelajaran
ilmu bumi. Disebutkan bumi dibagi dua menjadi belahan bumi utara dengan
kutub utara sebagai puncaknya. Lalu, bagian satu lagi bumi bagian
selatan dengan kutub selatan sebagai puncaknya dan garis yang membagi
horizontal disebut garis khatulistiwa.
Pembagian
bumi jadi dua menyebutnya sebagai garis lintang, yaitu garis maya yang
secara horizontal melingkari bumi dan ditarik dari barat ke timur. Titik
nol pada garis lintang yang disebut ekuator, merupakan fitur geografis.
Selanjutnya Inggris mendirikan Royal Observatory di Greenwich, pada
1675.
Hal
itu menandai ditetapkannya meridian utama versi Kerajaan Inggris.
Meridian versi Inggris ini sangat berpengaruh dalam bidang sains,
perdagangan dan perkapalan, menjadikan meridian utama yang ditetapkan
Inggris, digunakan oleh kita semua, khususnya dalam penandaan waktu di
bumi yang mengacu pada GMT, singkatan Greenwick Mean Time.
Miturut
meridian utama tersebut, garis ini juga melewati Perancis dan Spanyol.
Kemudian menyeberangi Laut Mediterania ke Afrika melewati Aljazair,
Mali, Burkina Faso, Ghana dan Togo. Semuanya ada delapan negara Afrika
yang dilewati garis meridian ini.
Titik-titik
kosong di mana meridian utama bersilangan dengan ekuator ( garis
khatulistiwa ) berada di Teluk Guinea, sekitar 610 kilometer di selatan
Ghana. Setelah menetapkan titik nol garis bujur di Greenwick, konferensi
pada 1884 juga membagi Bumi ke dalam 24 zona waktu, satu untuk setiap
jam per hari.
Sumber : Geo Weeks.
0 komentar