Gluten
adalah salah satu jenis protein dalam makanan olahan yang terbuat dari
gandum dan biji-bijian lainnya. Gluten harus dihindari oleh mereka yang
alergi gandum atau menderita penyakit celiac, gangguan autoimun yang merusak usus. Di Indonesia, diet bebas gluten biasanya disarankan bagi para penyandang autisme.
Namun
kini, berkembang pola makan yang menghindari semua makanan yang
mengandung gluten. Diet bebas gluten ini umumnya dilakukan setelah
mereka mengalami gejala cepat lelah, kembung atau perasaan tertekan
(depresi ). Diet bebas gluten dilakukan berdasar diagnosis pribadi,
bukan berdasar pertimbangan dokter.
"
Banyak orang setelah melakukan diet bebas gluten merasa lebih baik atau
berat badannya turun. Padahal, perasaan itu muncul karena mereka
mengurangi kalori yang masuk dengan mengurangi makanan olahan berbahan
gandum. Tidak ada hubungan degnan gluten.
Tallmadge
menulis, mereka yang melakukan diet bebas gluten, meski tidak menderita
penyakit celiac, bisa mengalami kekurangan sejumlah nutrisi penting,
seperti zat besi, asam folat, niasin ( vitamin B3), thiamin, riboflavin,
kalsium, vitamin B12, serta fosfor dan seng ( zinch ). Karena itu, diet
bebas gluten sebaiknya dilakukan hanya jika dianjurkan oleh dokter
setelah ditemukan gejala alergi gandum. Jika tidak ditemukan gejala itu
dan tidak ada saran dokter, konsumsi gluten tetap dianjurkan.
Sumber : Kilas Iptek/Live Science/MZW.
0 komentar