Kanker
prostat merupakan jenis kanker kedua paling banyak diderita pria. Data
Internasional Agency for Research on Cancer ( IARC ) Organisasi
Kesehatan Dunia ( WHO ) pada 2008 menunjukkan, penderita kanker prostat
di dunia mencapai 899.000 orang dengan kematian 258.000 orang. Para ahli
mengembangkan obat baru bagi penderita yang tidak bisa dibedah ataupun
dikemoterapi.
Obat
yang dipublikasikakn dalam New England, Journal of Medicine, Kamis (
18/7 ), itu adalah radium-233 diklorida. Obat ini bekerja mengikat
bagian tulang yang membelah dengan cepat. Bagian tulang itu menunjukkan
lokasi tumor. Obat suntik ini hanya menyasar tumor di tulang belakang
penderitia sehingga kerusakan jaringan, termasuk sumsum tulang belakang
penderita, bisa dikurangi. Hal ini dipaparkan Neha Vapiwala, ahli
onkologi radiasi yang juga asssociate proffessor di Universitas
Pennsylvania, Amerika Serikat, kepada Live Science, Rabu ( 17/7 ).
Live Science/MZW.
0 komentar