Bicara
soal stres di siang hari yang panas ini sangat melelahkan jika
pekerjaan yang sedang dikerjakan belum juga selesai. Karena stres bisa
membuat lelah mental, maka perlu dialihkan ke hal positif agar tidak
terkungkung dalam kondisi ketidakpastian. Untuk itulah hormon stres
kortisol menjadi lebih stabil saat seseorang berpikir positif atau
optimistis.
Studi
soal stres yang dimuat di jurnal The American Psychological
Association's Health Psychology memantau 135 orang berusia lebih dari 60
tahun selama 6 tahun. Uji dengan cara mengumpulkan air liur mereka
sebanyak lima kali sehari untuk memonitor kadar kortisol. Dalam kutipan
di Science Daily, akhir Juli 2013, dipaparkan, warga usia lanjut
dipilih karena memiliki stres terkait umur dan kadar kortisolnya
meningkat.
Peserta
diminta melaporkan tingkatan stres yang dihadapi setiap hari serta
diidentifikasi bersikap optimistis atau pesimistis. Joelle Jobin,
kandidat doktor yang berkolaborasi bersama atasannya, Carsten Wrosch dan
Michael Scheir dari Universitas Carnegie Mellon mengatakan, sikap
pesimistis akan menghadirkan tingkat stres lebih tinggi dibandingkan
dengan optimistis. Mereka yang pesimistis juga kesulitan menurunkan
hormon kortisol.
Sumber : Science Daily/ICH.
0 komentar