Foto
yang disiarkan Imperial College London menunjukkan seekor salamander
api. Para peneliti dari Universitas Ghent, Universitas Vrije Brussel,
Imperial College London, dan kelompok konservasi Belanda, Senin ( 2/9 )
mengumumkan, mengisolasi spesies baru jamur pemakan kulit. Jamur ini
ditengarai sebagai penyebab kematian massal salamander api di Eropa.
Salamander api dikenali dari pola unik kulitnya, kuning belang hitam. Kejadian matinya salamander dalam
jumlah banyak terjadi sejak 2010. Dengan sendirinya populasinya kini
tinggal 4 persen dari jumlah semula. Agar populasinya bisa bertahan,
masuk musim semi merupakan waktu yang pas bagi salamander untuk kawin.
Salamander
cantik ini biasanya berwarna hitam kelam dengan garis atau bintik
berwarna kuning cerah atau oranye. Pola kulitnya tergantung dari daerah
asalnya. Nama salamander api bukan didapat dari warna kulitnya, tapi
pada seringnya salamander ini meloncat dari batangan kayu yang
dilemparkan ke api. Salamander api termasuk hewan yang mudah dipelihara.
Satwa Unik / Kilas Iptek.
0 komentar