Jangan
bermain api nanti engkau akan terbakar. Itulah sekelumit nasehat orang
tua pada anaknya yang senang main kembang api tatkala bulan Ramadhan
kemaren suasana bulan puasa diramaikan dengan pesta kembang api dan
petasan. Tradisi membunyikan petasan dan kembang api sudah ada sejak
berpuluh tahun lalu sebagai tradisi masyarakat Indonesia yang beragam.
Main
api akan tersulut api itu sudah jelas jika tidak bisa menjaga diri dari
sentuhan bara api. Demikian pula main senjata api akan membahayakan
orang lain jika dia tertembak tanpa sengaja. Itulah sekelumit prolog
tentang bahayanya senjata api jika dipegang oleh orang yang tidak
berhak.
Senjata
api bagaimana pun harus dijaga dengan baik oleh yang berhak
memegangnya. Namun, nun jauh di sana, di negara Paman Sam, orang umum
dengan bebas bisa memegang senjata api. Dan kejadian seperti di film
koboi sering terjadi dengan tertembaknya warga masyarakat karena urusan
sepele.
Itulah
yang terjadi pada diri Pace ( 81 ), kakek asal New Haven, Connecticut
yang tertembak senjatanya sendiri gara-gara dia terjatuh dari
kursinya. Cerita bermula saat kakek Pace merasa terganggu dengan
kehadiran seekor rakun liar yang kerap mencakar pintu belakang rumahnya.
Saat dia sedang memegang senapan kaliber 22 yang berisi peluru,
tiba-tiba bersin dan tubuhnya oleng jatuh dari kursi.
Tanpa
sengaja saat terjatuh itulah, senapan kaliber 22 menyalak dan
memuntahkan peluru yang mengenai betisnya. Beruntung di tengah kondisi
kritis itulah, putranya sedang ada di rumah dan malam itu juga kakek
Pace dilarikan ke rumah sakit Yale - New Haven. Tindakan medis pun
segera dilakukan dokter dan menyarankan kepada kakek Pace, agar
hati-hati saat memegang senjata api.
Peristiwa warga masyarakat yang tertembak senjatanya sendiri, pernah
pula dialami seorang remaja beberapa waktu lalu. Korban seorang remaja
tanggung yang terluka kakinya terserempet peluru senapan miliknya. Harap
berhati-hati jika orang sipil memegang senjata api, karena peluru
dengan mudah bisa mengenai siapa saja.
BBC/UPI.
0 komentar