Telepon
pintar yang ada aplikasi teknologi gadgetnya ternyata bisa bikin celaka
pemiliknya jika terlalu asyik dimanjakan fungsinya. Apalagi kisah
telepon pintar abad ke-21 saat ini, fungsinya sudah melebar
kemana-kemana. Kalau telepon konvensional di jamannya dulu sudah
dianggap canggih bisa melakukan panggilan dan penerimaan dengan media
suara saja, lalu kini berkembang fungsinya.
Saat
ini telepon tanpa kabel alias telepon seluler selain untuk menerima dan
memanggil, juga bisa untuk mengirim pesan tulisan alias sms. Berbagai
inovasi dilakukan oleh perusahaan pembuat telepon seluler. Tidak puas
dengan fungsi telepon seluler terdahulu yang hanya untuk berbicara dan
berkirim pesan tulisan, kini diciptakan telepon pintar dengan layar
sentuh dan terhubung dengan dunia maya yang terkoneksi dengan jaringan
internet dunia.
Salah
satu pengguna telepon pintar yang tak mau ketinggalan jaman adalah
seorang wanita yang tidak mau disebutkan jati dirinya. Ia sudah
dipermalukan oleh telepon pintarnya sehingga terkena musibah, kecemplung
ke air laut di kawasan dermaga St Kilda, Melbourne, Negara Bagian
Victoria, Australia. Wanita turis asal Taiwan yang seharusnya menikmati
pemandangan indah teluk di kawasan wisata dengan kedua bola matanya,
akan tetapi malah memanfaatkan kedua bola matanya untuk memelototi layar
telepon pintarnya tersebut sambil berjalan.
Untung
tak dapat dicegah, malang tak dapat dihindari, langkah kaki wanita ini
menuntunnya menuju dermaga tak berpagar di tepi laut. Karena asyik
dengan gadgetnya yang terhubung dengan Facebook, tanpa disadari langkah
kakinya kejeblos ke dalam air laut yang ada di pinggir dermaga. Keruan
saja suara byuur terdengar keras di areal dermaga, membuat orang lain kaget dan berusaha menolongnya.
Wanita
pengguna telepon pintar itu langsung saja jatuh terendam air laut dan
menggelepar-gelepar berusaha agar tidak tenggelam tertelan air laut.
Seorang polisi datang tak lama kemudian dan menarik wanita itu yang
sudah terseret air laut sejauh 20 meter dari tempatnya semula tercebur.
Miturut pengakuannya pada polisi, wanita itu tidak bisa berenang dan
tetap memegang telepon pintarnya saat pertolongan diberikan polisi.
"
Dia minta maaf dan mengaku menyesal, " tutur Senior Constable Dean
Kelly dari Kepolisian Air Victoria kepada ABC, Rabu ( 18/12 ). Kelly
berpesan kepada siapa saja yang sedang berkunjung ke kawasan wisata air,
agar memperhatikan jalan di depannya dan meninggalkan sejenak media
sosial di genggamannya. Khusus pengunjung yang tidak bisa berenang,
memperhatikan rambu lebih penting daripada lengah saat berjalan di tepi
dermaga, katanya mantap.
Kisah
sedih di hari Minggu boleh jadi menimpa turis wanita itu, akan tetapi
menjadi peringatan bagi siapa saja yang terlalu asyik membuka Facebook
atau media sosial lainnya di telepon pintarnya, sambil berjalan tanpa
melihat arah di depannya. Apalagi kecenderungan pengguna telepon pintar
saat ini, kerap berbicara sambil berkendara dan melambatkan laju
kendaraannya. Belum lagi ulah anak muda yang asyik berbicara saat
mengendarai sepeda motor di keramaian lalu lintas.
AP / UPI.
0 komentar