Maut
pasti datang pada siapa pun mahkluk bernyawa di muka bumi ini. Jadi
maut sewaktu-waktu bisa datang menghampiri seseorang baik ketika sedang
tidur atau beraktivitas. Ada orang yang lolos dari maut dan masih bisa
melanjutkan kehidupan di bumi ini namun tidak menjamin dia lolos dari
masalah duniawi lainnya.
Seorang
pilot bernama Brian Nicholson yang menerbangkan pesawat ringan,
mendarat darurat di sebuah jalan tol di Negara Bagian Pennsyllvania,
Amerika Serikat. Selain pilot, Brian juga merangkap bekerja sebagai
seorang guru SMA di Upper Speers, Pennsylvania. Saat naas tiba dalam
perjalanan itu, Brian harus segera mendaratkan pesawat ringannya
secepatnya setelah baling-baling pesawat lepas.
Ia
dan kopilotnya kemudian mengambil keputusan cepat untuk mendaratkan
pesawatnya di sebuah ruas jalan tol di dekat kota California, sekitar 58
kilometer sebelah utara kota Pittsburgh. " Kami hanya punya beberapa
menit sebelum kami menjadi proyektil peluru melesat jatuh ke tanah, "
ujar Nicholson yang kemudian mendaratkan pesawatnya dengan selamat.
Selamat
dari peristiwa naas, muncul masalah kedua yang menghampiri keduanya.
Pihak pengelola jalan tol yang menderek pesawat itu keluar dari ruas
jalan tol menagih tarif derek sebesar 3.000 dollar AS atau Rp 34,2
juta. Nicholson menilai tarif derek itu terlalu mahal dan bisa membuat
pilot-pilot lain memilih melakukan pendaratan darurat yang lebih
berisiko di luar jalan tol.
"
Kami memperlakukan ini seperti kecelakaan lainnya, " ujar Rence Vid
Colburn, juru bicara pengelola jalan tol Pennsylvania Turnpike itu
dengan santai. Kini giliran Nicholson yang gigit jari menghadapi tarip
tol yang mahal.
Reuters / DHF.
0 komentar