Rajin
pangkal pandai hemat pangkal kaya, peduli kesehatan pangkal sehat bugar
tubuhnya. Itulah barangkali pepatah lama yang dimodifikasi orang modern
untuk menggambarkan bagaimana perlunya jaga diri terhadap sesuatu di
masa datang. Karena begitu pedulinya akan kebersihan, ada sebagian orang
punya kebiasaan bersih-bersih setiap hari.
Ia
peduli akan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalnya, juga
peduli akan kebersihan diri sendiri termasuk bersih dari kotoran yang
melekat tubuhnya. Salah satu suka bersih-bersih adalah kebiasaan mencuci
tangan berulang-ulang tanpa ia bersentuhan dengan sesuatu yang oleh
umum dianggap kotor. Meskipun kondisi kotor dalam pandangannya dianggap
menjijikkan, tak ada salahnya selalu menjaga kebersihan.
Psikolog
Stanley Rachman dalam jurnal Nature seperti dikutip Livescience, Rabu (
6/11)m, menilai perilaku itu sebagai gangguan obsesif kompulsif ( OCD
). Gangguan itu bisa dialami orang dengan trauma fisik dan emosional.
Ketakutan berlebih dan tak masuk akal terhadap kotoran dan kuman itulah
yang mendorong penderita OCD mencuci tangan berulang kali.
Namun,
sering sumber ketakutan itu tak berasal dari kontaminan nyata. " Ada
perasaan kotor dari dalam diri yang disebabkan kekerasan psikologis atau
fisik. Kami menyebutnya kontaminasi mental, " kata Rachman. Kontaminasi
mental bisa dari penghinaan, kritik menyakitkan, dan penghianatan pada masa lalu.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / ICH.
0 komentar