Sudah
jatuh tertimpa tangga pula yang sakitnya tidak seberapa tapi
meninggalkan trauma. Itulah peribahasa yang sering kita dengar dalam
percakapan keseharian di lingkungan kantor dan hidup bertetangga.
Peribahasa tidak menyenangkan itu pula yang saat ini menimpa seorang
warga Negara Bagian New Mexico, Amerika Serikat.
Pasalnya,
dia dituduh menyembunyikan narkoba, kemudian menjalani pemeriksaan
paksa di bagian ( maaf...agak tidak senonoh ) anusnya secara
berulang-ulang. Rasa sakit yang ditimbulkan dari pemeriksaan ini belum
ditambah dengan denda yang harus dia tanggung, maka wajar pula jika
orang ini membawa masalah ini ke meja hijau.
Anjing
pelacak yang dikerahkan untuk menangani perkara ini mengendus sesuau di
kursi mobilnya. Polisi pun mendapatkan surat perintah penggeledahan
untuk memeriksa bagian dalam tubuh Eckert. Karena fasilitas medis di
Deming menolak pemeriksaan itu, polisi membawa Eckert ke Gila Regional
Medical Center di kota tetangga, Silver City.
Di tempat ini, Eckert dipaksa menjalani delapan pemeriksaan, termasuk penetrasi digital
bagian anus. Lalu tiga kali enema ( memasukkan cairan ke dalam usus
besar melalui anus ). Pemeriksaan berlanjut ke kolonoskopi dan dua kali
pemeriksaan sinar X. Hasilnya, semua nihil tak ada narkoba yang
disembunyikan Eckert.
Dan
yang paling keterlaluan dari pemeriksaan ini, pihak rumah sakit
menuntut Eckert membayar semua pemeriksaan itu. Eckert pun berang dan
menggugat. " Tuntutan ini adalah soal bagaimana menghentikan polisi dan
dokter memaksa orang di bawah kendali mereka menjalani prosedur medis
yang sadis dan tidak sah yang melanggar bagian paling pribadi tubuh
manusia, " ujar pengacara Eckert, Shannon Kennedy, Rabu ( 6/11 ).
Reuters / DHF.
0 komentar