ON LINE

Followers

BUTUH UANG UNTUK MERAWAT TENGKORAK.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Minggu, 22 Desember 2013

Manusia hidup akhirnya kelak akan mati juga. Jika sudah mati berkalang tanah, tinggal tulang belulang saja yang tertinggal. Dalam perjalanan waktu jua, tulang juga rapuh dimakan tanah dan akhirnya lenyap sirna.

Peninggalan jasad manusia jika sudah mati umumnya yang terlihat adalah tulang belulang yang dibungkus daging saat manusia masih hidup, termasuk tulang tengkorak. Jika anda pernah datang ke kawasan Desa Wisata Trunyan di pinggir Danau Batur, Bali, sisa tulang belulang termasuk tulang tengkorak bisa anda saksikan, tersusun rapi di pintu gerbang pemakaman Trunyan. Tidak usah takut melihat susunan tengkorak manusia ini karena memang sengaja disusun oleh pengurus makam Trunyan sebagai daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Trunyan.

Susunan tumpukan tengkorak ini semakin lama semakin banyak jumlahnya dan Anda bisa berfoto dengannya. Saat sehat belum belajar reiki datang ke Trunyan tahun 88, selain tumpukan tulang tengkorak yang ada di depan pintu gerbang, proses pembusukan mayat pun sedang terjadi di kawasan in. Anehnya tidak tercium bau busuk mayat di areal makam Trunyan.
Kumpulan tengkorak yang sudah dikeluarkan dari areal makam, diletakkan dekat gerbang pintu masuk makam. Foto : Sasri / Detik Travel.
Kumpulan tengkorak yang sudah dikeluarkan dari areal makam, diletakkan dekat gerbang pintu masuk makam Trunyan. Foto : Sasri / Detik Travel.
Areal pemakaman Trunyan yang teduh. Tiba di dermaga makam Trunyan, Anda hanya perlu mendaki   undakan batu. Sebelah kanan Pohon Tarumenyan berdiri kokok menaungi areal makam.
Areal pemakaman Trunyan yang teduh dan penuh misteri. Tiba di dermaga Danau Batur dekat makam Trunyan, Anda perlu mendaki dua undakan batu untuk sampai areal makam. Sebelah kanan Pohon Tarumenyan berdiri kokoh menaungi areal makam. Foto : Sasri / Detik Travel.
Misterius...sudah barang tentu bagi orang luar yang datang ke Trunyan. Bagaimana mayat yang tidak dikubur dalam tanah akan tetapi digetakkan begitu saja di atas tanah, tidak mengeluarkan bau busuk mayat sama sekali. Hal ini dikarenakan oleh adanya Pohon Taru Menyan yang ada di makam itu, dan konon menurut mitos warga Trunyan, bau mayat membusuk akan diserap oleh Pohon Taru Menyan itu.

Koleksi tengkorak makam Trunyan tetap terpelihara sekalipun minim dana, akan tetapi tidak membuat surut turis berkunjung ke daerah ini. Sebaliknya nun jauh di belahan dunia sana, tepatnya di Philadelphia, sebuah  museum milik  Mutter College of Physicians of Philadelphia di Philadelphia bingung karena kekurangan dana untuk menyelamatkan koleksi tengkorak manusia. Pasalnya, sebanyak 139 tengkorak yang dikumpulkan oleh ilmuwan bernama Wina Josef Hyrtl, perlu perawatan mengingat koleksi tengkorak ini berasal dari abad ke - 19.
Untuk melestarikan tengkorak dari abad ke-19 itu, Museum Mutter dari College of Physicians meminta sumbangan sebesar US$200 untuk setiap satu tengkorak dari 139 koleksi yang tersimpan. Untuk melestarikan tengkorak dari abad ke-19 itu, Museum Mutter dari College of Physicians meminta sumbangan sebesar US$200 untuk setiap satu tengkorak dari 139 koleksi yang tersimpan.Untuk melestarikan tengkorak dari abad ke-19 itu, Museum Mutter dari College of Physicians meminta sumbangan sebesar US$200 untuk setiap satu tengkorak dari 139 koleksi yang tersimpan. Reuters/George Widman
Demi melestarikan tengkorak dari abad ke-19 itu, Museum Mutter dari College of Physicians meminta sumbangan sebesar US$200 untuk setiap satu tengkorak dari 139 koleksi yang tersimpan. Reuters/George Widman.
Kampanye museum Philadelphia ini cukup seram untuk menggaet dana  masyarakat yang sudi mendonorkan uangnya. Untuk menjadi donor cukup mudah dengan cara menyumbangkan uang sebanyak 200 dollar AS untuk setiap tengkorak. " Sebagai bentuk penghargaan bagi pendonor dan keluarganya akan mendapat plakat   dan foto tengkorak yang mereka sponsori, " ujar kurator Anna Dhody seperti dilansir kantor berita Reuters ( 12/12 ) .

Tidak itu saja, nama pendonor akan dipasang di dekat tengkorak bersangkutan dalam museum. Tentu saja kelak pengunjung bisa membaca nama pendonor  tengkorak abad ke - 19 ini. Kampanye ini diadakan mengingat tengkorak-tengkorak kuno abad ke - 19  mulai rusak dan butuh perawatan intensif agar tidak rusak. Anda tertarik jadi donor ?

Reuters / UPI.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.