Suatu
penyakit kulit mematikan menjangkiti katak dan amfibi lain. Jamur
Chytrid atau dari golongan Dhytridiomycota, yakni Batrachochytrium
dendrobatidis, menyebar secara cepat pada kulit. Di Sierra Nevada,
California, Amerika Serikat, infeksi B dendrobatidis memusnahkan 75
persen populasi katak kaki kuning ( Rana muscosa ) dalam waktu empat
tahun.
Penelitian
awal menunjukkan beberapa sel darah putih ( leukosit ) diarahkan ke
kulit yang terinfeksi. Leukosit, bagian dari sistem kekebalan tubuh,
merupakan sel yang bertugas membersihkan tubuh dari benda asing. Pada
amfibi, leukosit cenderung sangat kuat, kata peneliti Louise
Rollins-Smith, profesor patologi, mikrobiologi, dan imunologi di
Universitas Vanderbilt di Nashville, Tennessee, AS kepada Livescience,
Kamis ( 17/10 ). Rollins-Smith dan rekan mengukur leukosit dari sistem
kekebalan tubuh katak bercakar Afrika ( Xenopus laevis ) yang sehat dan
terinfeksi jamur chytrid.
Jumlah
leukosit katak yang terpapar jamur lebih sedikit dibandingkan katak tak
terpapar. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, sel kekebalan tubuh
yang terpapar jamur melakukan apoptosis yang berakibat kematian katak.
Apoptosis merupakan program alami kematian sel untuk membersihkan
sel-sel tubuh yang rusak dan tak diperlukan.
Kilas Iptek : Livescience / ICH.
0 komentar