Hari
panas seperti pagi ini saya lihat pemulung yang lewat depan rumahku
memakai topi hitam juga kaca mata hitam. Barangkali sambil memungut
barang bekas, pemulung ini sengaja menyembunyikan identitas dirinya agar
tidak dilihat orang wajahnya. Sah-sah saja pemulung itu memakai
kacamata dan topi hitam, atau barangkali dia seorang intel yang sedang
menyamar sebagai pemulung untuk sesuatu tugas rahasia di wilayahku?
Kalau
di lingkungan tempat tinggal saya, orang boleh memakai kacamata dan
topi hitam tanpa membedakan profesi yang dia sandang, tidak demikian
halnya di negeri seberang sana, Filipina atau tepatnya di kota Manila.
Dikisahkan oleh AFP bahwa mulai sekarang dilarang keras setiap
pengunjung mall di Manila memakai kacamata dan topi hitam. Larangan ini
diberlakukan polisi Manila secara resmi ( 22/12 ) dengan tujuan
mencegah aksi para penjahat yang hendak menyembunyikan identitas mereka.
Larangan
ini resmi berlaku setelah aksi gerombolan perampok yang menjarah toko
perhiasan di salah satu mal di kota Manila ( 15/12 ). Gerombolan
perampok itu memakai topi bisbol untuk menutupi wajah mereka, sama
halnya jika gerombolan itu susah dilihat wajahnya jika memakai topi dan
kacamata hitam. Kamera pengintai alias CCTV pun sulit mengidentifikasi
pengunjung mall seandainya mereka memakai topi dan kacamata hitam.
Karena
ini menyangkut keamanan mall dan pengunjung, maka larangan kepada
pengunjung supaya tidak memakai kacamata dan topi hitam diberlakukan.
Kepala Kepolisian Manila, Carmelo Valmoria, mengatakan, larangan itu
juga akan diberlakukan di tempat-tempat komersial lainnya, seperti bank
dan toko-toko pegadaian. Lalu motivasi apa pengunjung memakai kacamata
hitam di dalam mal ?
0 komentar