Dalam
150 tahun terakhir, tambang emas di barat Australia telah menghasilkan
miliaran dollar pemasukan. Hampir sebagian besar kandungan emas di
permukaan tanah telah ditambang. Tentu saja kondisi ini menimbulkan
kekhawatiran seandainya kandungan emas masih terdapat di bawah permukaan
tanah. Lantas masih seberapa banyak lagi penambangan bakal dilakukan ?
Berdasar
penelitian yang dilakukan The Commonwealth Science and Industrial
Research Organization, semut dan rayap yang tersebar di wilayah itu
bisa menjadi jawaban tentang apa yang terkandung di bawah permukaan
tanah tempat lokasi tambang emas berada. Serangga-serangga itu membangun
sarang di bawah tanah dan dengan memanfaatkan residu penggalian. Mereka
membangun gundukan di atas permukaan tanah.
Rayap dan semut itu juga menelan bubuk emas yang terkandung di dalam tanah. Para penambang kecil itu
kemudian menginggalkan jejaknya berupa butir-butir emas yang sangat
kecil. Wilayah-wilayah yang memiliki konsentrasi residu emas tinggi pada
semut dan rayap sepertinya bakal menjadi wilayah penambangan
berikutnya. Bagaimana pun semut dan rayap telah menjadi pembuka jalan
penambang mendapatkan emas idaman di daerah ini.
( Sumber : Geo Weeks ).
salam hangat ijin menyimak