Dua
bersaudara kolektor anggur asal New York mengajukan gugatan kepada
pengadilan federal terhadap seorang mantan pemilik rumah makan di
Chicago, Bekim Frrokaj dan Illir Frrokaj, dua bersaudara itu, menganggap
si pemilik resoteran menjual sebotol anggur palsu. Kakan beradik
Frrokaj menuntut Charlie Trotter dan rumah makannya membayar ganti rugi
70.000 dollar AS dan hukuman denda untuk sejumlah penipuan.
Majalah
gaya hidup tentang anggur, Wine Spectator, mengutip Frrokaj bersaudara ,
memberitakan keduanya membayar lebih dari 46.000 dollar AS atau sekitar
Rp 454 juta untuk sebotol anggur Domaine de la Rommace-Conti 1945 dan
terbang khusus dari New York ke Chicago untuk mengambil botot tersebut.
Namun, botol anggur tersebut dinyatakan palsu oleh pakar anggur Maureen
Downey saat mereka meminta Downey memeriksa keasliannya.
"
Masalahnya ada pada kaca botol, label nama dan gabus penutupnya. Saya
yakin 100 persen, anggur itu palsu, " ujar Downey kepada Wine Spectator.
Pengacara Frrokaj, Vince DiTomasso mengatakan, kliennya meminta Trotter
mengembalikan uang mereka, tetapi tidak pernah dikabulkan.
Trotter
membantah telah menjual anggur palsu. " Kami tidak pernah mendapat
keluhan selama 25 tahun. Reputasi kami telah terbukti, " ujarnya.
Bagaimanapun minuman anggur entah itu palsu atau asli sering
mendatangkan konflik bagi peminumnya. Jika sudah mabuk karena anggur
memancarkan hawa panas, maka peminumnya akan mudah marah, tersinggung
dan ujung-ujungnya mencari kesalahan orang lain.
( UPI/WAS )
0 komentar