Anak
jaman sekarang tentu doyan menyantap makanan cepat saji, yang salah
satunya daging ayam. Daging ayam yang dikunyah, dihisap sumsumnya lalu
digigit tulang rawannya, menimbulkan suara kriuk,
menandakan bahwa daging ayam itu gurih. Barangkali daging ayam jadi
gurih karena kepandaian koki yang memasaknya atau karena bumbu penyedap
yang dicampur jadi satu oleh anak yang makan daging ayam tadi.
Tentu
saja saat daging ayam itu dimakan tentu dipegang tulangnya dan
dagingnya sedikit-demi sedikit digerogoti hingga habis tandas tidak ada
yang menempel di tulangnya. Perilaku memegang tulang daging ayam sebelum
digigit, menjadi inspirasi peneliti pada Universitas Cornell, Ithaca,
New York, AS untuk melakukan penelitian. Hasil penelitian menemukan,
bahwa anak yang memakan daging ayam dengan memegang tulang dan
menggigitnya cenderung tidak patuh kepada orang yang lebih tua.
Bahkan
anak ini punya perilaku jauh lebih agresif daripada anak yang memakan
ayam dengan cara lain. Studi yang dipublikasikan dengan tajuk Eating Behaviors itu
juga menemukan bahwa selain cenderung tidak patuh terhadap orang yang
lebih tua, mereka juga agresif terhadap anak lainnya. Peneliti juga
mempelajari, anak-anak yang makan ayam berupa potongan kecil-kecil jauh
lebih patuh.
Tampaknya
dari melihat cara anak memegang, lalu menggigit dan memasukkan ke
mulutnya, peneliti melihat ada hubungan antara mencabik makanan dengan
gigi dan perilaku agresif. Namun, tidak semua sepakat dengan temuan
penelitian ini. " Saya pikir orang telah makan ayam sejak ribuan tahun
dan tidak ada hubungan dengan perilaku agresif, " ujar psikolog klinis,
Dr Brian Russel, pekan lalu, kepada Fox News dan dikutip UPI.
Objek
penelitian adalah anak-anak usia 6 tahun hingga 10 tahun. Bagaimana pun
menurut adab makan, ada yang makan daging ayam dengan cara seperti di
atas dengan lahap karena ikut lomba,
ada pula yang mencolok daging ayam dengan garpu sedikit-dikit, lalu
memasukkannya ke mulut. Kalau Anda pilih cara mana untuk menghabiskan
daging ayam ?
UPI / Daily Mail.
0 komentar