Meski
berjauhan, kutub utara dan kutub selatan Bumi saling memengaruhi.
Kondisi yang disebut telekoneksi itu membuat cuaca dan iklim di kedua
tempat saling terhubung. Hubungan itu terlihat pada Januari lalu saat
suhu dingin ekstrem melanda Amerika Utara yang dipicu pusaran angin
kutub ( polar vortex ).
"
Pusaran itu menurunkan jumlah awan dikomunikasikan ke bagian dunia
lain, " kata Cora Randall, peneliti atmosfer di Universitas Colorado,
Boulder, Amerika Serikat, kepada Space.com, Minggu ( 27/4 ). Telekoneksi
itu dibuktikan setelah wahana antariksa NASA, Aeronomy of Ice in the
Mesosphere, mempelajari sinar malam atau awan noctilucent di mesosphere
di ketinggian 83 kilometer dari permukaan Bumi.
Awan
noctilucent terbentuk dari kristal air es dan memendarkan warna biru
elektrik berbentuk seperti asap meteor terbakar saat memasuki atmosfer.
Telekoneksi bersifat umpan balik, yang terjadi pada salah satu kutub
berdampak pada kutub lain.
Sumber : Kilas Iptek / Space / MZW.
0 komentar