Dua
penelitian terpisah menemukan pemahaman baru cara kerja lapisan mantel
dalam bumi. Lapisan itu ada di kedalaman 670-2.900 kilometer sehingga
sulit dideteksi dengan gelombang seismik. Penelitian pertama menemukan,
batuan pada mantel adalah perovskite ( kalsium, titanium, oksida/CaTi03 )
yang memiliki dua bentuk yang mengandung zat besi ( fase -H ) dan yang
tak mengdung zat besi.
Fase
-H lebih stabil dan mudah ditemukan dibandingkan fase lain. Menurut Li
Zhang, ilmuwan dari Center for High Pressure Science and Technology
Advanced Research di Shanghai, penulis penelitian itu pada jurnal
Science, Rabu ( 22/5 ), temuan itu mengisyaratkan, kandungan mineral
pada separuh lapisan bawah dari lapisan mantel dalam, berbeda dari
separuh lapisan di atasnya.
Penelitian
kedua menemukan, batuan basalt yang ada di permukaan ternyata ada di
lapisan batas inti bumi, mantel bumi berbentuk cair. Denis Andrault,
ketua tim di Blaise Pascal University in France, mengatakan, kerak
samudra ( kulit bumi di laut ) berupa batuan basalt meleleh pada
temperatur lebih rendah dari batuan lapisan mantel di perbatasan
lapisan inti bumi-mantel bumi di kedalaman 2.900 km.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / MZW.
0 komentar