Namanya
pertemanan tentu pada saatnya pasti akan bentrok menimbulkan permusuhan
hanya soal sepele. Jika salah satunya menonjolkan ego mau menang
sendiri dan membiarkan satunya lagi menuruti kemauannya terus menerus,
pasti akan timbul rasa bosan dan ingin memberontak. Apalagi jika yang
berteman ini sudah diikat dalam hubungan percintaan alias berpacaran,
tentu bertambah runyam jadinya jika dari hal sepele menjadi
bertele-tele.
Laman
Global Times Tiongkok mewartakan soal pertengkaran muda-mudi yang
sedang kasmaran, diantara keduanya tidak ada yang mau mengalah saat
keduanya sedang menggunakan angkutan umum bus kota Guangzhou. Pasalnya,
sang pemuda ingin naik taksi sedangkan si pemudi naik bus kota saja.
Kondektur bus berusaha melerai tetapi tak berhasil karena pertengkaran
keduanya sudah dimulai saat keduanya masuk bus kota.
Kesabaran
pemuda pun habis saat dia merebut telepon genggam pacarnya dan
menjejalkan ke kotak pembayaran yang sama. Akhirnya pemuda ini menyesal
atas tindakannya dan minta maaf kepada pihak pengelola bus kota
Guangzhou agar telepon seluler pacarnya bisa dikembalikan. Setelah
melalui prosedur pemeriksaan di lain hari, uang kembalian ongkos bus dan
telepon seluler sang pacar dikembalikan oleh pengelola bus.
Sekali
lagi mereka merasa menyesal dan berterima kasih kepada pengemudi bus.
Makanya kalau bertengkar di rumah saja. Angkutan umum seperti bus kota
seharusnya membuat nyaman penumpangnya dan jangan dikotori dengan
kebisingan sumpah serapah pertengkaran yang tak jelas permasalahannya.
Global Times / AP.
0 komentar