Warga Haiti yang terjangkit wabah kolera terus membanjiri klinik dan rumah sakit di Port Au Prince dan Gonaives Kamis ( 11/11 ) lalu. Sejak merebak awal bulan lalu, kolera telah merenggut nyawa lebih dari 640 jiwa warga Haiti. Wabah kolera yang telah menewaskan penduduk Haiti terus menyebar ke sejumlah perkampungan padat penduduk di Port Au Prince dan Gonaives.
Berdasarkan data terakhir jumlah korban tewas akibat wabah kolera ini terus bertambah. Sedangkan kasus kolera yang terpantau di rumah sakit mencapai sembilan ribu lebih. Walikota Gonaivas, Pierellus Saint Justin menuturkan jajarannya telah memakamkan 31 jenazah. Sementara 15 jenazah lainnya masih menunggu waktu pemakaman.
Meskipun demikian pejabat misi stabilisasi PBB - Minustah mengumumkan dibukanya kembali perbatasan Haiti dengan Republik Dominika setelah sempat ditutup karena khawatir wabah kolera dapat semakin menyebar. Sejumlah warga yang terjangkit kolera terus membanjiri klinik dan rumah sakit terdekat di kawasan Port Au Prince dan kawasan pemukiman padat Cite Soleil.
Wabah kolera dan penyakit diare tersebar dengan mudah melalui air yang tercemar kuman penyakit. Dari sejumlah wilayah kantung-kantung penduduk, tempat pengungsian yang menampung para korban gempa bumi Haiti awal Januari lalu, merupakan daerah yang paling rentan terserang kolera. Saat ini korban gempa bumi yang masih tinggal di tenda pengungsian mencapai angka satu koma tiga juta jiwa.
Regu bantuan di Haiti yang memerangi wabah kolera bekerja dalam kondisi buruk. Mereka kekurangan staf medis dan sarana sanitasi. Masalah besar lain adalah ketakutan warga Haiti akan penyakit yang kurang dikenal ini.
Sumber : Reuters/Haiti - Cholera More. Photo : Repro Tempo Interaktip.
0 komentar