Masih di Perancis yang sampai hari ini masih dilanda aksi unjuk rasa, ternyata berdampak kepada lumpuhnya berbagai aktifitas umum di Perancis karena aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja. Dampaknya Rabu ( 20/10 ) lalu lebih dari separuh maskapai penerbangan domestik dilaporkan juga membatalkan penerbangan yang sudah terjadwal di sejumlah bandara. Akibatnya ratusan penumpang pesawat di bandara utama Perancis, Charles De Gaulle hari itu dibuat stress dan cemas akibat pembatalan sejumlah penerbangan domestik di bandara tersebut.
Lebih dari separuh maskapai penerbangan domestik Perancis telah memberitahukan kepada otoritas berwenang mengenai pembatalan jadwal penerbangan dengan alasan karyawannya hari itu ikut unjukrasa menentang RUU tentang perpanjangan masa pensiun pekerja. Aksi unjukrasa serikat pekerja Perancis beranggotakan pegawai negeri serta buruh swasta Perancis.
Mereka melakukan mogok kerja yang sudah berlangsung hampir satu bulan ini dan dampaknya sungguh luar biasa dimana berbagai aktifitas umum termasuk perjalanan kereta api dan pesawat udara berhenti beroperasi karena karyawannya ikut demonstrasi. Aktifitas di bandara udara Charles De Gaull juga lumpuh karena adanya blokade jalan menuju bandara, juga karena pekerja di sektor BBM menolak bekerja sehingga pasokan BBM ke bandara terhenti.
Salah seorang penumpang pesawat domestik mengatakan dirinya sangat terpukul dengan adanya pembatalan penerbangan. Padahal untuk tiba di bandara pun harus berjuang keras melewati blokade masa pengunjuk rasa yang semakin banyak saja jumlahnya. Para pekerja BBM sebelumnya juga telah menutup 10 dari 12 kilang minyak di Perancis, sehingga berimbas pada pasokan BBM ke bandara internasional ini.
Akibatnya stasiun BBM di bandara sempat kehabisan stok dan menunda sejumlah penerbangan. Menteri Keuangan Perancis Christine Lagarde mengatakan dari tiga ribu stasiun SPBU hanya 230 SPBU yang kehabisan stoks BBM. Menteri Keuangan yakin bahwa pemerintah Perancis mampu menjamin stok BBM aman untuk beberapa minggu ke depan.
Sumber : Reuters/ France-Airports lamp.
0 komentar