Menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengunjungi museum pembantaian Tuol Sieng di ibukota Kamboja, Phnom Penh ( 01/11 ). Selama kunjungannya di Kamboja, Hillary Clinton mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Menteri Luar Negeri Hor Namhong untuk membahas berbagai isu regional.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton tiba di Phnom Penh setelah mengunjungi Kuil Angkor Wat dan Pusat Rehabilitasi bagi para korban perdagangan seks di Siam Reap, Kamboja Selatan. Ia memulai lawatan di ibukota Kamboja dengan mengunjungi museum Tuol Sieng yang dahulu kala adalah penjara yang pada masa pemerintahan rezim Khmer Merah digunakan sebagai tempat untuk membantai belasan ribu warga Kamboja.
Di penjara yang terkenal dengan julukan S-21 ini, 14ooo tahanan dipaksa mengaku melakukan kejahatan terhadap rezim Khmer Merah lalu kemudian dieksekusi. Bulan Juli lalu mantan Kepala Penjara S-21, Kaing Guek Eav diadili oleh pengadilan tinggi Kamboja dan dijatuhi hukuman penjara 35 tahun.
Setelah mengisi buku tamu di museum Tuol Sieng, Hillary Clinton mengatakan ia merasa terkesan atas kemampuan masyarakat Kamboja untuk melupakan masa lalu dan membangun masa depan yang lebih cerah. Hillary Clinton juga mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Menteri Luar Negeri Hor Namhong untuk membahas isu regional.
Sumber : Reuters/Cambodia - Clinton.
0 komentar