Pekerja
menangani para korban membatu akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun
79 sebelum Masehi. Aktivitas itu sebagai bagian dari pekerjaan besar
merestorasi dan mempelajari 86 gips di laboratoriom Pompeii
Archaeological Site, Rabu ( 20.5 ) di Pompeii, Italia Selatan. Kala itu,
tahun 79 sebelum Masehi, 'Vesuvius' bangun dari tidurnya.
- Restorasi jasad korban Pompeii yang menjadi mumi membutuhkan ketelitian dan kesabaran. ( Foto : AFP )
- Mereka
adalah satu keluarga yang menjadi korban letusan gunung Vesuvius. Salah
satu di antaranya, bocah kecil yang jazadnya membatu secara alami.
- Mirip
memang dengan peristiwa kaum Luth –'alayhis salaam- ( kaum penghuni
kota Sodom ) yang Alloh luluh lantahkan dengan hujan batu.
- Pekerja
menangani para korban membatu akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun
79 sebelum Masehi. Aktivitas itu sebagai bagian dari pekerjaan besar
merestorasi dan mempelajari 86 gips di laboratorium Pompeii
Archaeological Site, Rabu (20/5), di Pompeii, Italia selatan. AFP/MARIO
LAPORTA.
Gunung
itu terus bergolak mencurigakan. Namun, warga Pompeii terlalu takut
meninggalkan rumah. Saat erupsi terjadi pada November, seluruh kota,
juga semua manusia yang ada di dalamnya terkubur awan panas dan abu yang
ironisnya membuat jasad mereka 'abadi'.
Diperkirakan sekitar
10.000 hingga 25.000 orang tumpas seketika. Waktu menyingkap lapisan abu
mengungkap kondisi terakhir warga di Pompei, saat mereka menemui ajal.
AFP / Liputan6.
0 komentar