Upaya
keras otoritas pendidikan Tiongkok untuk mencegah kecurangan dalam
pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional, atau dikenal sebagai Gaokao, memakan
korban. Kacamata dua siswa peserta Gaokao di kota Shitai, Provinsi
Anhui, disita oleh pengawas ujian yang curiga kacamata itu dilengkapi
dengan peralatan canggih untuk mencontek. Padahal kacamata itu
benar-benar alat bantu penglihatan dan kedua anak itu memang menderita
rabun dekat.
Setelah
pemeriksaan teliti, kacamata itu dikembalikan kepada kedua siswa
sekitar 30 menit kemudian setelah mereka berjuang membaca soal tanpa
kacamata. Salah seorang anak mengeluhkan hal tersebut, seperti dikutip
laman cyol.cn, yang menyebut anak itu sangat terganggu dan memengaruhi
hasil ujiannya sehingga mengundang komentar pedas di media sosial. Biro
Pendidikan Distrik Shitai, membela diri dengan peraturan yang berlaku.
Dalam
pernyataan resminya, juru bicara biro itu mengatakan, " Tak ada pihak
yang keliru." Namun, publik tak setuju. Sebanyak 97 persen dari 53.000
responden survei yang dilakukan laman 163com mengatakan, hal itu sangat
memengaruhi peserta ujian.
Tidak
dijelaskan apakah kedua anak itu akhirnya lulus atau tidak. Dalam
peraturan yang dikeluarkan tahaun lalu, peserta Gaokao yang melakukan
kecurangan terancam hukuman penjara selama tujuh tahun.
WAS.
0 komentar