Tim
peneliti Amerika Serikat berhasil melakukan preklinik vaksin zika pada
tikus. Dibandingkan tikus yang tak divaksin, tikus yang divaksin
terlindungi dari virus zika. Penyakit zika yang memicu kecacatan pada
janin atau bayi dan ditularkan lewat nyamuk tersebar di lebih dari 60
negara, terutama kawasan Amerika Tengah dan Selatan.
Temuan
dipublikasikan di jurnal Nature. Vaksin akan menjalani uji klinik pada
manusia beberapa bulan ke depan. Jika proses uji sukses, vaksin aman
bagi manusia untuk digunakan. " Banyak hal belum kita ketahui, " kata
Dan Barosch, peneliti, Selasa ( 28/6 ). Riset lain menunjukkan, vaksin
ika sukses melindungi sistem kekebalan tubuh monyet beberapa bulan.
Banyak
ahli vaksin mengingatkan agar berhati-hati karena ada risiko besar
penggunaan vaksin itu. Miturut Jonathan Ball dari Universitas
Nottingham, Inggris, vaksin akan menghasilkan antibodi yang bisa
dikenali virus lain yang satu keluarga dengan virus zika, misalnya
dengue, sehingga bisa memicu infeksi virus lain.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / MZW.
0 komentar