Badan
Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Anak-anak ( Unicef ) pada 2014
menyebut 80 persen orangtua di dunia memukul anaknya. Miturut Studi
Chiki Trends di Amerika Serikat pada tahun yang sama, 76 persen lelaki
dan 68 persen perempuan dewasa setuju memukul anak, setidaknya di
pantat, agar patuh. Namun, studi lebih dari 50 tahun menunjukkan
sebaliknya.
Riset
ahli ilmu keluarga dan perkembangan manusia Universitas Texas, Austin,
AS, Elizabeth Gershoff dan Andrew Grogan-Kaylor, dari Sekolah
Kesejahteraan Sosial Universitas Michigan, AS, dipublikasikan Journal of
Family Psychology, menunjukkan, anak yang dipukul kian menentang
orangtua, berisiko mengalami masalah mental, daan jadi anti sosial.
Livescience,
Kamis ( 28/4 ) menyebut, kesimpulan itu dari banyak studi menelaah
160.000 anak dalam lima dekade. Miturut riset terakhir, memukul pantat
anak identik dengan anak yang tingkat kecerdasan rendah, agresif,
depresi, dan takut berlebihan.
Sumber : Kilas Iptek / MZW.
0 komentar