Sewaktu berkunjung ke Tenggarong Kalimantan Timur beberapa hari lalu, saat jeda liputan di Museum Kutai Kartanegara, sehat bersama reiki dan teman-teman kerabat kerja mampir ke sebuah warung sederhana di kota ini. Tujuannya tiada lain hanya ingin merasakan pepes jamur, orak-arik jamur dan udang galah goreng Sungai Mahakam.
Pemilik warung ini adalah orang Jawa yang telah lama menetap di Loa Janan, suatu daerah kecamatan tepatnya ada dipinggiran Sungai Mahakam selepas kota Samarinda menuju Tenggarong. " Masakan jamur tidak menjadi pantangan untuk orang pengidap darah tinggi, kolesterol tinggi ataupun diabetes, kata pemilik warung. Selain masakan jamur yang menjadi menu andalan, warung ini juga menyediakan nasi putih, soto, sate kambing dan minuman es kelapa muda.
Sambil menunggu masakan siap dihidangkan, brosur tentang budi daya jamur dan makanan hasil olahan dengan bahan jamur diperlihatkan ke pengunjung warung. Disebutkan masakan jamur sudah menjadi makanan untuk kaum tua dan muda. Bahkan beberapa rumah makan di kota lain juga menjual makanan terbuat dari jamur. Ada jamur goreng, dadar gulung jamur, sup jamur dan lain-lain. Diperkirakan 25% dari 2000 jenis jamur dapat dikonsumsi dan dijadikan bahan makanan.
Semakin menjamurnya rumah makan oriental khas China dan Jepang, turut serta meningkatkan permintaan konsumsi jamur di Indonesia. Dengan tingginya permintaan akan jamur maka banyak petani yang membudidayakan tanaman jamur sebagai tanaman pokok selain padi dan palawija.
- Kenapa pemilik warung ini menjual masakan dari jamur? Sebab jamur makin menarik tak hanya karena nilai gizinya tapi kemampuannya menurunkan kadar gula, kolesterol dan terutama menghambat pertumbuhan kanker lebih hebat daripada obat paten. Jamur bahkan melawan gejala penuaan dini juga. Pengetahuan akan kesehatan alami ini menurut sang pemilik warung dia dapatkan dari pelanggannya seorang dokter yang hobi bercocok tanaman jamur.
-
Selanjutnya jamur kayu menempati urutan berikutnya. Jamur kayu terdiri atas berbagai jenis, yakni jamur kuping, tiram, payung, shiltake, ling zhi, maitake dan matsutake. Di Jepang jamur payung paling populer dari jenis shiitake. Di Jawa Barat khususnya di daerah Pengalengan, jamur shiitake dikenal dengan sebutan jamur jengkol karena bentuk dan aromanya menyerupai jengkol. Konon harganya tinggi karena selain lezat bak rasa jengkol juga dipercaya sebagai obat kanker.
Menurut literatur China jamur Ling Zhi ( Ganoderma lucium ) dipercaya mampu mencegah influenza, enak dimakan dan bisa jadi hiasan. Termasuk di sini jamur emas atau gold en mushroom atau kuritake yang ramping mirip tauge, enak dimakan gampang dibudidayakan petani jamur.
Boletus edulis atau majur Boletus di Eropa sangat terkenal karena bau, rasa dan kelezatannya. Morel merupakan rajanya jamur di kawasan Eropa sebagaimana populernya shiitake di kawasan Asia Timur. Jamur Black Truffles yang tumbuh di bawah permukaan tanah di kedalaman 10-30 cm sangat diperlukan oleh pabrik cokelat di Swiss dan bahan masakan Perancis.
Kembali ke santap masakan jamur tadi kenapa banyak dari kita suka makanan khas Jamur? Sebab popularitas jamur sebagai makanan bukan karena gizinya namun karena enak rasanya yang begitu eksotik. Rasa jamur akan timbul bila dimasak dengan benar baik secara tunggal dan dikombinasikan dengan makanan lainnya. Rasa lezat jamur disebabkan oleh kandungan asam glutamat yang cukup tinggi.
Protein jamur hampir sebanding dengan susu, jagung dan kacang-kacangan kendatipun tidak setinggi protein hewani, ikan atau telur. Protein jamur bahkan lebih tingga dibandingkan dengan sayuran berdaun dan berumbi ( wortel ) serta buah-buahan. Kandungan protein jamur dua kali lipat yang terdapat pada asparagus, kubis dan kentang serta empat kali pada tomat dan wortel.
Budidaya tanaman jamur dan gaya hidup sehat awet muda dalam salah satu arikelnya mengulas, protein jamur terdiri atas sejumlah asam amino esensial dan nonesensial. Kandungan asam amino lisin yang tertinggi dibandingkan asam amino esensial lainnya. Kombinasi makanan pokok dengan jamur sebagai lauknya sangat baik ditinjau dari segi gizi. Kandungan lemak dan energi pada jamur sangat rendah, sehingga disukai sebagai makanan pelangsing.
Kandungan lemak jamur berkisar antara 1,08-9,4 persen berat kering terdiri atas asam lemak bebas, monogliserida, digliserida, trigliserida, ester sterol dan fosfolipid. Asam lemak utama pada jamur adalah asam oleat dan palmitat serta linoleat yang merupakan asam lemak esensial. Selain jamur dikonsumsi untuk makanan sehat, jamur juga dipakai untuk herb therapy ( pengobatan dengan tanaman ).
Pengobatan alternatip umumnya dipilih pasien yang sudah alergi terhadap cara medis seperti operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, radioterapi. Penggunaan jamur sebagai obat sebenarnya bukan hal baru. Bapak Kedokteran Barat Hipocrates ( sekitar 445 M ) menyebutkan adanya beberapa jenis jamur yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan sehat.
Literatur tua yang ditulis oleh Dr. Ibnu Sina ( Dr. Avicienna ) yang mendapat julukan Bapak Kedokteran dan Pengobatan, menyebutkan adanya penggunaan keratan jamur dalam ramuan obat untuk berbagai penyakit berbahaya. Jamur Polyporus telah digunakan sebagai obat cacing. Di Inggris jamur kuping digunakan untuk obat sakit tenggorokan. Tentunya masih banyak penelitian tentang jamur sebagai bahan penyembuh berbagai penyakit.
Ok... daripada kita membicarakan nama latin jamur yang ada dalam pelajaran Ilmu Biologi sewaktu SLTA dulu, alangkah baiknya kita lanjutkan saja menyantap masakan jamur di warung ini. Sambil melihat kapal berlayar di Sungai Mahakam yang cukup lebar alurnya, ternyata menyantap udang goreng galah Sungai Mahakam, oseng-oseng jamur, sate jamur, sup jamur dan keripik jamur plus nasi putih hangat di siang itu merupakan sensasi tersendiri bagi rombongan kami. Anda kepengin merasakan masakan jamur dan udang goreng galah Sungai Mahakam...tak ada salahnya mencobanya...enak kok?
0 komentar