Brussel Belgia - 25 Maret 2011. Nato akhirnya sepakat untuk bertanggung jawab secara penuh atas operasi militer pasukan koalisi di Libya. Keputusan ini mengakhiri perdebatan panjang untuk menentukan struktur komando dalam pelaksanaan resolusi dewan keamanan PBB di Libya.
Sekjen Nato Anders Fogh Rasmussen menyatakan, Senin 28/03/2011, pasukan Nato telah memutuskan akan melaksanakan seluruh operasi militer di Libya berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Tujuan operasi mereka adalah untuk melindungi warga sipil dan kawasan pemukiman warga Libya dari ancaman rezim Khadafi.
Operasi yang akan dipimpin oleh Jendral Kanada - Charles Bouchard itu akan menjalankan seluruh aspek dari resolusi Nato. Keputusan ini sempat tertunda akibat perbedaan pandangan antara Perancis dan Turki menyangkut masalah pengendalian politik atas misi tersebut.
Hasil keputusan ini diperkirakan akan terlaksana dalam waktu 72 jam. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates menyatakan, Amerika Serikat akan mulai mengurangi peran kekuatan militernya dalam misi Libya pada pekan ini. Nato juga menyebutkan, zona larangan terbang dan embargo senjata di Libya akan diberlakukan secara seimbang, bagi pasukan Khadafi dan kelompok oposisi Libya.
Sumber : Word/Reuters/Belgium/Libya.
0 komentar