Pemerintah Libya menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan reformasi yang diusulkan oleh Uni Afrika. Pemerintah Libya menganggap kelompok pemberontak tidak dapat dijadikan mitra perdamaian karena mereka menolak rencana perdamaian yang dirancang oleh Uni Afrika.
Dalam konferensi pers di Tripoli Rabu, 13 April 2011, juru bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim mengatakan pemerintah beredia melaksanakan reformasi demokrasi yang diusulkan oleh Uni Afrika. Pemerintah Libya terbuka terhadap perubahan dan bersedia bekerja-sama dengan partai-partai politik termasuk partai oposisi.
Ibrahim membantah tudingan Amerika Serikat dan Uni Eropa yang mengatakan tentara Libya menembaki warga sipil. Menurut Ibrahim bahwa pasukan pemberontaklah yang menembaki warga sipil dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah di Benghazi dan kota-kota lain di Libya.
" Kelompok pemberontak tidak dapat dijadikan mitra perdamaian karena mereka tidak menyetujui rencana perdamaian yang dirancang oleh Uni Afrika, " kata Ibrahim. Kelompok pemberontak ditenggarai khawatir terhadap perubahan politik secara damai karena mereka telah kehilangan kredibilitas di dalam masyarakat. Dewan Nasional peralihan di Benghazi menolak rencana perdamaian Uni Afrika karena perdamaian tersebut tidak menyerukan diakhirinya kekuasaan Muammar Khadafi.
Sumber : World/Libya - Government Briefing.
0 komentar