Juru bicara pemerintah Libya menyatakan konvoi perdamaian yang menuju wilayah timur Libya diserang oleh milisi bersenjata. Pemerintah Libya juga menuduh Pakta Pertahanan Atlantik Utara - NATO bertindak amoral dan ilegal dengan memanfaatkan konflik di Libya, Senin 28/03/2011.
Sebuah bus yang membawa warga sipil yang menjadi bagian dari inisiatif kampanye damai telah diserang oleh pasukan pemberontak pada hari Minggu, 27/03/2011. Juru bicara pemerintah Libya, Ibrahim Mussa menyatakan akibat insiden penyerangan itu, 27 orang cedera. Konvoi misi perdamaian itu dimulai dari Ibukota Libya - Tripoli dan rencananya berakhir di wilayah basis pemberontak, Benghazi.
Musa menyatakan pasukan Nato yang melancarkan pemboman terhadap infrastruktur militer Libya, bukan untuk melindungi warga sipil. Nato hanya memanfaatkan konflik Libya untuk keuntungan politis. Hari Minggu kemaren Nato setuju mengambil alih sepenuhnya operasi militer sekutu di Libya.
Nato dan Amerika Serikat berencana mempersenjatai pemberontak. Meski hal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, karena embargo senjata terhadap Libya masih berlaku sampai sekarang. Lebih dari 5.000 orang telah mengungsi dari Libya dengan melintasi perbatasan menuju Tunisia, ungkap ketua Bulan Sabit Merah Tunisia, Kamis (24/2).
Jumlah warga asing yang mengungsi dari Libya melonjak pesat setelah pidato Muammar Qadzafi Selasa lalu, di mana ia bersumpah untuk mati sebagai martir di tanah nenek moyangnya dan akan berjuang hingga "tetes darah terakhir."
Sumber : World/Reuters/Libya - Government News Conference.
0 komentar