Gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang 11 Maret 2011 lalu menghancurkan hampir seluruh lahan pertanian di daerah Sendai. Akibatnya masyarakat setempat tidak lagi memiliki mata pencaharian. Pemulihan lahan pertanian di Sendai diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari satu dasa warsa.
Dua pertiga lahan pertanian di daerah Sendai terendam air laut setinggi lebih dari empat meter ketika tsunami menerjang kawasan pesisir pantai timur Jepang beberapa waktu lalu. Hancurnya lahan pertanian membuat masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani tidak lagi lahan untuk bertani. Salah seorang petani, Aizawa Shin, kini tinggal di tempat penampungan sementara.
Rumah dan seluruh mesin di pabrik penggilingan padi miliknya musnah tersapu tsunami. Menurut Aizawa Shin, pemerintah Sendai telah berjanji akan memberikan bantuan dana sebesar 2,5 juta yen atau sekitar 29.000 dollar Amerika kepada masing-masing keluarga untuk perbaikan kembali rumahnya. Namun hingga 1 bulan paska bencana gempa bumi diikuti tsunami janji pemerintah setempat belum terwujud.
Aizawa Shin memperkirakan pemulihan lahan pertanian membutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun. Selama dalam pengungsian para petani Sendai tidak lagi mempunyai penghasilan. Di desa Sendai yang terkena tsunami terdapat 106 keluarga petani. Mereka menghadapi masalah sama yaitu tidak memiliki lagi tempat tinggal dan lahan pertanian. Para petani sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah. Bencana Gempa dan diikuti tsunami 11 Maret 2011 lalu membuat Jepang berduka.
Sumber : Reuters/Japan Farmland Affected.
0 komentar