Para pekerja Bolivia di La Paz kembali melancarkan aksi unjuk rasa menuntut kenaikan gaji, Kamis 14/04/2011. Pemerintah Bolivia telah mengadakan perundingan dengan serikat pekerja mengenai kenaikan gaji pekerja namun tidak menghasilkan kesepakatan yang memuaskan bagi pekerja. Akibatnya para pekerja mengadakan aksi unjuk rasa di depan Gedung Pemerintahan di La Paz.
Mereka tetap menuntut kenaikan gaji dan mengancam akan meneruskan aksi protes sampai tuntutan tersebut dipenuhi pemerintah. Presiden Bolivia Evo Morales, minggu lalu mengadakan pertemuan dengan serikat pekarja untuk merundingkan tuntutan kenaikan gaji pekerja. Morales menawarkan kenaikan gaji 10 persen namun hanya di beberapa sektor pekerjaan saja dengan alasan pemerintah tidak memiliki anggaran yang memadai. Serikat pekerja menolak tawaran tersebut dan memerintahkan para pekerja untuk melanjutkan aksi unjuk rasa.
Krisis pekerja Bolivia ini bermula dari keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar pada bulan Desember tahun lalu yang menyebabkan melonjaknya harga barang sebesar 83%. Pemangkasan subsidi bahan bakar minyak bertujuan untuk mengurangi impor dan mendorong investasi di bidang perminyakan.
Diperkirakan negara akan menghemat 380 juta dollar per tahun atau setara dengan 2 persen dari produk domestik bruto. Untuk meredam keresahan masyarakat akibat meroketnya harga barang-barang, pemerintah malah menaikkan gaji militer, polisi dan guru.
Sumber : Latin/AP/A Bolivian Workers Demonstration in La Paz.
0 komentar