Badan
Penelitian Kanker Dunia ( WCRF ) merekomendasikan pengurangan garam
dalam makanan. Hal ini bertujuan mengurangi risiko kanker lambung.
Sebagaimana dikutip BBC, Minggu ( 22/7 ). WCRF menyatakan, tiap tahun
ditemukan 6.000 kasus kanker lambung di Inggris.
Yang sudah terbiasa mengonsumsi garam setiap kali memasak, tentu tidak enak menyantap makanan dengan
rasa hambar. Itu sebabnya, hampir semua jenis masakan pasti dibubuhi
berbagai macam perasa. Salah satu jenis perasa makanan yang paling
banyak digunakan adalah garam, atau nama lainnya natrium klorida NaCl.
"
Kanker lambung sulit diobati secara tuntas. Kebanyakan kasus ini
ditemukan pada stadium lanjut. Karena itu, pencegahan menjadi penting, "
ujar Kate Mendoza, Kepala Informasi WCRF. Selain kanker, pola makan
tinggi garam juga memicu penyakit hipertensi, jantung dan stroke.
Dalam
jumlah tidak berlebih, garam diperlukan tubuh untuk menjaga
keseimbangan cairan, kekuatan otot serta fungsi saraf. Jadi, mulai
sekarang sebaiknya kita memperhatikan asupan garam yang terkandung dalam
makanan yang menjadi santapan rutin setiap hari. Sebab seperti kata
pepatah, penyakit parah itu timbul karena kebiasaan buruk yang
sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.
( BBC/ICH ).
0 komentar